Pertanyaan: Mohon penjelasan terperinci tentang tata cara shalat sunnah ba’diyah Jum’ah.
Jawab: Ada beberapa hadits dalam pembahasan ini:
عن أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه و سلم قال : من كان مصليا بعد الجمعة فصل أربعاً (رواه مسلم )
Dari Abi Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa melaksanakan shalat setelah shalat Jumat, maka hendaklah shalat sunnah 4 rekaat”. (HR. Muslim)
Dalam riwayat Imam Ahmad dalam al Musnad ada tambahan:
فإن عجل بك شيئ فصلّ ركعتين في المسجد و ركعتين إذا رجعتَ. (رواه أحمد)
“Apabila ada sesuatu yang membuat kamu tergesa-gesa, maka shalatlah 2 rekaat di masjid, dan 2 rekaat ketika kamu kembali.” (HR. Ahmad)
كان ابن عمريصلي بعدها ركعتين في بيته ، و يحدث أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يفعل ذلك.(رواه أبو داود)
“Dahulu Ibnu Umar mengerjakan shalat sunnah sesudah Jumat sebanyak dua rekaat di rumahnya, dan beliau mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam selalu mengerjakan itu.” (HR. Abu Dawud)
Dari hadits-hadits tersebut ada beberapa kesimpulan yang diambil oleh majelis:
a. Shalat sunnah ba’diyah jum’ah baik 4 rekaat ataupun 2 rekaat hukumnya sunnah.
b. Shalat sunnah tersebut boleh dilaksanakan di masjid, namun lebih baik dilaksanakan di rumah, karena hadits : “Sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya, kecuali sholat fardhu/maktubah.” (HR. Bukhari, dll)
c. Shalat sunnah tersebut bisa juga dilaksanakan 2 rekaat di masjid, kemudian 2 rekaat di rumah.
d. Shalat yang 4 rekaat bisa dilaksanakan 4 rekaat langsung tanpa dipisahkan oleh salam (difahami dari “arba’a raka’aatin”) dan bisa pula dilaksanakan 2 rekaat salam – 2 rekaat salam (difahami dari hadits riwayat Ahmad di atas). Wallahu a’lam.
*) Hasil Mudzakarah Majelis Tarjih Dan Tajdid PCM Blimbing Periode April2012
0 komentar:
Posting Komentar