AHMAD NASRI
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ
لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا
رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي
تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Jamaah
shalat Jum’at yang berbahagia...
Puji syukur selalu
kita panjatkan kepada Allah SWT, shalawat dan salam semoga selalu tercurah atas
Rasulullah SAW. Selanjutnya khatib juga selalu mengajak untuk meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya.
Jamaah shalat Jum’at yang berbahagia...
Setelah meninggalkan bulan
Ramadhan dan bulan Syawal, kita memasuki sebuah bulan yang bernama Dzulqa’dah. Secara
bahasa Dzulqa’dah terdiri dari dua kata, yaitu: Dzu, yang artinya: ‘sesuatu
yang memiliki/menguasai’; dan Al Qa’dah, yang artinya ‘tempat yang
diduduki’. Bulan ini disebut Dzulqa’dah karena pada bulan ini kebiasaan
masyarakat arab adalah duduk-duduk santai (tidak bepergian). Orang Jawa
menyebutnya dengan bulan Selo (longgar) karena pada bulan ini relatif longgar
dari kegiatan setelah padatnya kegiatan di bulan Ramadhan dan bulan Syawal.
Setelah Dzulqa’dah juga akan padat lagi dengan kegiatan baik itu haji maupun
qurban.
Jamaah shalat Jum’at yang
berbahagia...
Bulan Dzulqa’dah termasuk satu
dari empat bulan yang ditetapkan Allah SWT sebagai bulan suci (bulan haram).
Yaitu bulan di mana manusia dilarang keras untuk melakukan kemaksiatan dan
kejahatan melebihi bulan-bulan selain bulan haram. Secara umum penyebutan empat
bulan haram ini terdapat dalam firman Allah SWT:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ
عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah [9]: 36)
Jamaah shalat Jum’at yang
berbahagia...
Mengenai nama empat bulan yang
dimaksud dalam ayat tersebut disebutkan dalam hadits Nabi SAW, beliau bersabda:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ
كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ
شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ
وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Setahun berputar sebagaimana
keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua
belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya
berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi
adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.”
(HR. Al Bukhari dan Muslim)
Jamaah
shalat Jum’at yang berbahagia...
Di antara keutamaan yang terkandung
dalam bulan-bulan haram ini, termasuk bulan Dzulqa’dah adalah pahala dan dosa dilipatgandakan.
Ibnu Abbas RA dalam menafsirkan kalimat “Maka janganlah kalian menganiaya
diri kalian dalam bulan (haram) yang empat itu” dalam QS. At Taubah ayat 36
di atas mengatakan, “Allah juga menjadikan perbuatan dosa yang dilakukan di
dalamnya lebih besar. Demikian pula, Allah pun menjadikan amalan shalih dan
ganjaran yang didapatkan di dalamnya lebih besar pula.”
Artinya, seseorang yang beramal
shalih di bulan Dzulqa’dah (dan bulan-bulan haram yang lain) dengan kuantitas amalan
yang sama, dirinya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT yang lebih besar
daripada jika dilakukan di luar bulan-bulan haram. Sebaliknya, jika orang
melakukan perbuatan dosa, maka dosanya pun juga akan dilipat gandakan oleh
Allah SWT.
Jamaah
shalat Jum’at yang berbahagia...
Lantas, adakah amalan khusus yang
bisa dilakukan di bulan Dzulqa’dah ini? Rasulullah SAW bersabda:
صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
“Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan
tinggalkanlah. Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah.
Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah.” (HR. Abu Dawud dan
Ibnu Majah)
Beberapa ulama menganggap hadits
tersebut dhaif. Namun secara umum, kita bisa beramal dengan amalan apa saja di
bulan Dzulqa’dah ini, termasuk dengan memperbanyak puasa. Karena Allah SWT akan
melipatgandakan pahala amalan tersebut. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Pada
bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.”
Jamaah
shalat Jum’at yang berbahagia...
Demikian khutbah pertama ini. Semoga
Allah SWT menguatkan kita untuk memaksimalkan amal dan meninggalkan dosa di bulan
Dzulqa’dah ini. Aamiin...
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
الحَمْدُ للهِ رَبِّ
العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ
وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Jamaah shalat Jum’at yang
berbahagia...
Di antara kenikmatan yang Allah
SWT berikan kepada kita adalah adanya tempat dan waktu yang utama. Allah SWT
telah menjadikan sebagian tempat di muka bumi ini lebih utama dan mulia dari
tempat-tempat lain pada umumnya, di antaranya: Makkah dan Madinah termasuk
masjid di dalamnya (Masjidil Haram, Masjid Nabawi). Tempat tersebut dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk melipatgandakan pahala dalam beribadah kepada
Allah SWT karena keutamaannya dibandingkan dengan tempat lain.
Demikian pula keutamaan
waktu-waktu tertentu. Selain waktu sujud, sepertiga malam akhir, hari Jum’at,
malam lailatul qadar, bulan Ramadhan, ada juga bulan yang mempunyai keutamaan
dibandingkan dengan bulan lain, yang disebut dengan bulan-bulan haram.
Selayaknya kita sebagai kaum muslimin bisa memanfaatkan dengan maksimal waktu-waktu
yang diberikan Allah SWT tersebut untuk melipatgandakan amalan-amalan kebaikan
kita, dan menahan dengan sekuat tenaga agar tidak bermaksiat dan melakukan
kedurhakaan kepada Allah SWT.
Jamaah
shalat Jum’at yang berbahagia...
Demikian khutbah Jum’at kali ini. Marilah kita akhiri
dengan doa.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا
الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً
لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن
لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا
جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ
الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ اْلأَسْقَامِ
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا
وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا
اجْتِنَابَهُ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ
عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ.
0 komentar:
Posting Komentar