728x90 AdSpace

Latest News
Senin, 08 September 2025

Pelajar Muhammadiyah Tidak Melakukan Perbuatan yang Tidak Bermanfaat


Muhamad Fikri Aththoriq, S.Pd
Guru PAI SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo

Sebagai seorang muslim secara umum, khususnya pelajar Muhammadiyah memiliki amanah besar untuk fokus dan semangat dalam menuntut ilmu untuk kemudian menjadi bekal dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena Nabi ﷺ bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)

Maka dari itu jangan pernah putus asa dalam belajar. Di mana pun, kapan pun, tetaplah belajar! Di usia yang masih muda dan Allah ﷻ masih memberikan kesempatan untuk belajar, maka gunakanlah untuk belajar dengan maksimal. Bentengi diri dengan ilmu sehingga tidak mudah terbawa arus negatif yang ada pada zaman digital ini.

Bukan tidak boleh bermedia sosial, tapi bijaklah dalam menggunakannya. Terlebih teknologi ini juga merupakan nikmat yang Allah ﷻ titipkan kepada kita dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas nikmat yang Allah ﷻ titipkan. Kita manfaatkan untuk apa nikmat Allah ﷻ tersebut?!

Tak lupa, sebagai seorang pelajar Muhammadiyah hendaknya menjauhi hal-hal yang kurang atau bahkan tidak bermanfaat. Yang hanya akan merusak dirinya atau bahkan lingkungan sekitarnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلام الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لا يَعْنِيهِ

“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Maka sebagai seorang pelajar Muhammadiyah hendaknya sadar, perhatian, dan senang melakukan aktivitas yang bermanfaat. Adapun hal-hal yang sia-sia dan tidak ada manfaatnya, sebaiknya ditinggalkan. Di antara tanda baiknya pelajar Muhammadiyah adalah dengan ia melakukan setiap kewajiban sebagai seorang muslim. Juga di antara tandanya adalah meninggalkan yang haram sebagaimana sabda Nabi ﷺ,

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Seorang muslim (yang baik) adalah yang tangan dan lisannya tidak menyakiti orang lain.” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40)

Yang dimaksud dengan ‘lisannya tidak menyakiti orang lain’ adalah lisannya tidak ia gunakan untuk mengejek, mencela, mengghibah, mengumpat, misuh, dan ucapan-ucapan buruk lainnya yang dapat melukai hati dan perasaan orang lain. Tidak hanya di dunia nyata, dalam dunia maya/game online pun juga harus dijaga lisannya.

Adapun yang dimaksud dengan ‘tangannya tidak menyakiti orang lain’ adalah perbuatannya yang tidak menyakiti orang lain. Tidak mudah memukul temannya, tidak mengejek temannya dengan menirukan gerak tubuh atau cara berpakaiannya, dan lain sebagainya dari perbuatan-perbuatan yang menyakiti secara fisik maupun batin. Tidak hanya yang menyakiti orang lain, tapi termasuk juga di dalamnya perbuatan-perbuatan merusak atau anarkisme dan turunannya, misal vandalisme dan lain sebagainya.

Dan jangan sampai masuk dalam golongan orang merugi sebagaimana diterangkan oleh Nabi ﷺ,

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

“Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?” Para sahabat menjawab, “Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.” Tetapi Nabi ﷺ berkata, “Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa, dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain (zalim). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)

Maka kedua hal tadi merupakan perbuatan zalim yang tidak ada manfaatnya sama sekali, atau yang kita kenal juga dengan istilah bullying. Banyak sekali ayat-ayat Allah ﷻ dan juga hadits Rasulullah ﷺ yang melarang dari perbuatan zalim tersebut. Di antaranya Nabi ﷺ bersabda,

يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا

“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi.” (HR. Muslim, no. 2577)

Doa orang yang terzalimi dikabulkan oleh Allah ﷻ, termasuk jika orang yang terzalimi mendoakan keburukan bagi yang menzaliminya. Rasulullah ﷺ bersabda,

اتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ، فإنَّهَا ليسَ بيْنَهَا وبيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ.

“Waspadalah terhadap doa orang yang terzalimi, karena doanya langsung sampai kepada Allah tanpa ada penghalang.” (HR. Bukhari no. 2448, 1496 dan Muslim no. 19)

Bagi yang terzalimi jangan terpancing untuk membalas kezaliman dengan yang semisal. Doakan saja! Adapun yang menzalimi, berhati-hatilah! Doa orang yang terzalimi mustajab!

Mari kita bersemangat dalam rangka beramal shalih dan menebar manfaat bagi lingkungan sekitar kita. Tumbuhkan citra baik sebagai seorang pelajar Muhammadiyah dengan menunjukkan sikap muslim sejati.

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

Wallāhu waliyyut-taufīq!

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Pelajar Muhammadiyah Tidak Melakukan Perbuatan yang Tidak Bermanfaat Rating: 5 Reviewed By: Admin 1 TablighMu