Pernyataan Sikap
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tentang Kekerasan
di Uighur
Nomor:
526/PER/I.0/I/2018
Sehubungan dengan banyaknya
pemberitaan media massa nasional dan internasional tentang kekerasan yang
dialami masyarakat Uighur, di Provinsi Xinjiang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah
menyatakan:
1. Jika kekerasan yang diberitakan oleh media massa dan lembaga-lembaga hak
asasi manusia dan internasional benar adanya, maka pemerintah Tiongkok telah
melakukan tindakan yang bertentangan dengan perikemanusiaan dan hak asasi
manusia universal yang dijamin Perserikatan Bangsa-Bangsa. Apapun alasannya,
pemerintah Tiongkok tidak dibenarkan melakukan tindakan kekerasan bagi
masyarakat yang lemah dan tidak berdosa yang semestinya dilindungi. Pemerintah
Tiongkok, sebaiknya melakukan pendekatan politik yang elegan dan berorientasi
pada kesejahteraan terhadap mereka yang dianggap melakukan aksi separatism.
2. Menghimbau kepada pemerintah Tiongkok untuk membuka diri dengan
memberikan penjelasan yang sebenarnya mengenai keadaan masyarakat Uighur dan
bekerjasama dengan lembaga-lembaga internasional untuk mengatasi berbagai
masalah dan tindakan yang bertentangan dengan kemanusiaan. Penjelasan yang
faktual akan memperkecil berbagai opini dan kesimpangsiuran wacana.
3. Mendesak kepada PBB dan OKI untuk mengadakan pertemuan darurat membahas
masalah Uighur dan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
internasional. PBB dan OKI memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan
perdamaian dan mencegah segala bentuk kekerasan di belahan dunia manapun.
4. Agar pemerintah Indonesia segera melakukan langkah-langkah diplomatik
sesuai prinsip politik bebas dan aktif untuk menciptakan perdamaian dunia dan
menegakkan hak asasi manusia di atas nilai-nilai perikemanusiaan dan
perikeadilan.
5. Agar Duta Besar Tiongkok untuk Republik Indonesia segera memberikan
penjelasan yang sebenarnya kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat
Islam, melalui Ormas-Ormas Islam. Sikap diam Pemerintah Tiongkok dikhawatirkan
dapat mengganggu hubungan diplomatik kedua negara dan hubungan persahabatan
masyarakat Indonesia dengan Tiongkok yang selama berabad lamanya terbina dengan
baik.
6. Muhammadiyah siap menggalang dukungan kemanusiaan dan material untuk
perdamaian di Xinjiang, khususnya bagi masyatakat Uighur.
7. Menghimbau kepada masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, agar
menggalang solidaritas untuk Uighur tetap mengedepankan kesantunan, perdamaian,
dan tetap menjaga kerukunan di antara semua elemen masyarakat Indonesia.
Nasrun Min Allah wa Fathun Qarib
Jakarta, 12 Rabiul Akhir 1440 H/19 Desember 2018 M
Ketua Umum,
Dr. H. Haedar Nashir, M.Si
NBM: 545.549
Sekretaris Umum,
Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed
NBM: 750.178
0 komentar:
Posting Komentar