Tapak Suci Putera Muhammadiyah, siapa yang tidak kenal? Nama ini sudah sangat familiar di kalangan kita, apalagi sebagai warga persyarikatan. Namun tahukah Anda bahwa Tapak Suci (TS) juga ada di Mesir?
Sebenarnya sudah cukup lama TS masuk ke Mesir, yaitu sejak awal tahun 80-an. Hanya saja, TS sekadar untuk warga negara Indonesia yang sednag menuntut ilmu di Universitas al-Azhar. Rata-rata pesertanya adalah mereka yang pernah belajar TS di Indonesia. Jadi, keberadaan TS praktis sekadar untuk silaturrahmi dan latihan bersama saja.
Akhir tahun 2010, tepatnya pada bulan Oktober, Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) KBRI Kairo membuka pelatihan silat untuk warga asing. Dari sekian perguruan silat yang ada di Mesir, TS-lah yang paling siap. Maka Puskin menjalin kerjasama dengan TS untuk melatih silat orang-orang Mesir.
Selama kurang lebih satu tahun, perkembangan TS kurang menggembirakan. Peserta tidak lebih dari 8 orang saja. Kemudian Puskin melakukan inovasi dengan promosi lewat FB dan youtube. Sejak saat itu, peserta semakin banyak.
Saat ini, tidak kurang dari 200 orang siswa TS dari orang Mesir, baik dari anak-anak sampai yang sudah dewasa, laki-laki maupun perempuan. TS tidak hanya terpusat di kota Kairo, bahkan sudah sampai ke beberapa daerah di luar Kairo, yaitu di Propinsi Alexandria dan Thonto. TS juga sering tampil di event nasional, seperti undangan dari Kementerian Kebudayaan Mesir, Pusat Kebudayaan Elsawi, Universitas-universitas Mesir, Kementerian Olah Raga dan lain sebagainya.
Ada yang unik untuk TS Kairo ini. Beberapa peserta putri bercadar dan enggan untuk memakai celana panjang seperti seragam TS pada umumnya. Jumlah mereka cukup signifikan. Makin hari pun makin bertambah. Namun seragam kan tetap wajib. Lantas bagaimana dengan mereka?
TS Mesir kemudian berinovasi. Seragam disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Karena ia suka pakai rok lebar, maka dibuatlah kostum dengan rok lebar yang kiranya tidak menghalangi gerakan dan kelincahan mereka. Warna tetap sama dengan seragam TS, merah dengan garis kuning di bawah.
Memang terasa unik. Mungkin kostum ini baru ada di Mesir. Meski demikian, bisa dijadikan pertimbangan bagi pengurus TS kedepan, untuk bisa mengakomodasi model kostum seperti ini bagi siswa yang enggan memakai celana panjang. [red/almuflihun]
0 komentar:
Posting Komentar