Jakarta - Upaya Penyerobotan Masjid Assalam Cengkareng telah dijalankan secara sistematis dan dimulai beberapa waktu sebelumnya hingga puncaknya kemarin. Berdasarkan informasi dan investigasi redaksi Sangpencerah ke lapangan, aksi penyerobotan atau pembegalan ini diinisiasi oleh oknum tertentu yang memprovokasi warga melakukan kudeta terhadap kepengurusan atau takmir masjid yang sah dan legal.
Pertama kalinya atas desakan kelompok itu (melalui oknum RW setempat) di masjid tersebut juga dilaksanakan Shalat Ied keesokan harinya (Ahad, 5 Oktober 2014) sesuai keputusan pemerintah kemudian saat Shalat jumat ada 2 kotak amal yang beredar, satu untuk kas masjid dan satu untuk kepengurusan kelompok mereka
Info yang kami himpun Masjid ini selama dikelola PCM Cengkareng cukup bagus termasuk pemasukan kotak amalnya besar, hal tersebut patut diduga kuat menjadi pemicu penyerobotan Masjid oleh kelompok tertentu.
Keterangan dari ustadz yang pernah ceramah disana mengatakan, oknum provokator ini kemudian berjanji apabila masjid ini bukan milik Muhammadiyah lagi maka dia iming-imingi akan diumrahkan semua pengurus masjid bentukan mereka.
Sehari pasca insiden anarkisme penyerobotan paksa tersebut, dalam kegiatan takmir atau DKM masjid yang mereka bentuk, oknum tersebut sesumbar mengatakan bahwa beliau punya jasa terhadap berdirinya masjid tersebut dan akan mempertahankannya.
Terlepas dalil atau alasan kelompok penyerobot atau pembegal masjid tersebut, sangatlah tidak dibenarkan menggunakan cara-cara anarkisme di dalam masjid bahkan kelompok preman ikut bermain disana, sebuah preseden buruk bagi kehidupan beragama kita. [red/sp]
0 komentar:
Posting Komentar