Yogyakarta - Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Yunahar Ilyas menyatakan bahwa kampanye  penolakan terhadap perayaan Valentine perlu digalakkan di tengah kawula  muda, mengingat efek negatifnya yang besar.   
“Harus ada gerakan yang menentang perayaan Valentine, agar kemudian  para anak-anak muda bertanya-tanya, mengapa ditentang,” paparnya di  sela-sela acara Kongres Umat Islam Indonesia, Yogyakarta, Ahad  (08/02/2015).
Dirinya menghimbau pemuda-pemuda muslim agar belajar sejarah dan  latar belakang Valentine yang berasal dari ajaran Gereja yang diramaikan  lewat budaya pop.
Apalagi kemudian, manifestasi dari perayaan Valentine ini telah  membuat maksiat seperti pergaulan bebas dan perzinaan menjadi marak.
“Biasanya sebulan dua bulan setelah perayaan Valentine ada banyak muncul kasus hamil diluar nikah,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar pemuda-pemuda muslim ikut menyadarkan  kawan-kawannya yang ikut terbawa merayakan Valentine dengan memberikan  alternatif kegiatan seperti diskusi dan majelis ilmu.
“Hal-hal yang membudaya seperti perayaan Valentine ini tidak bisa serta merta dihapus, namun bisa dialihkan,” jelas Yunahar. [red/ip]
 

 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar