728x90 AdSpace

Latest News
Sabtu, 28 Februari 2015

Pak Din Minta Mauludan Ilegal Dihentikan di Masjid Assalam Muhammadiyah



Jakarta - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin telah meminta pelaksana tugas Kapolri Komjen Badrodin Haiti agar menghentikan upaya perebutan Masjid Assalam di Jalan Utama V, Cengkareng, Jakarta Barat. Serta meminta penyelenggaraan Mauludan Akbar yang sedianya digelar Sabtu (28/02/2015) dibubarkan.

Demikian disampaikan anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Mustofa B. Nahrawardaya dalam keterangannya, Sabtu (28/2/2015), seperti dilansir laman SangPencerah.

"Sesuai undangan yang disebar akan digelar Mauludan Akbar yang melibatkan 1.500 orang di Masjid Assalam. Yang agak aneh barangkali acara ini ternyata dilangsungkan di masjid yang notabene milik Muhammadiyah," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, permintaan Din Syamsuddin kepada Kapolri agar aktifitas perebutan masjid distop, dan penghentian Mauludan Akbar patut dilakukan mengingat potensi kerusuhan akan sangat besar jika nekat digelar.

"Bahkan, Din Syamsuddin juga minta agar sementara masjid tersebut dijaga agar persoalan hukumnya diselesaikan di pengadilan," jelas Mustofa.

Dia menjelaskan, sekelompok orang dengan mengerahkan massa mencoba merebut aset milik Muhammadiyah itu. Salah satu siasatnya dengan menggelar Mauludan Akbar. Akibatnya, pada saat shalat Jumat (27/2/2015) siang terjadi penyerangan di dalam masjid oleh sekelompok orang berbaju hitam hitam yang menyebabkan pengurus Muhammadiyah terluka. Bahkan, pengerahan massa ke masjid menyebabkan terjadinya kerusuhan.

Sekedar diketahui, sejarah awal mula sehingga terjadi kerusuhan, dimulai dua atau satu tahun silam. Tanpa diketahui siapa yang melakukan, papan nama dan logo Muhammadiyah yang terpampang di depan masjid dicoret cat hitam. Selain itu, tanpa diketahui pelakunya, terpasang spanduk berbunyi 'Masjid Muhammadiyah tersebut adalah milik Allah'.

Tidak lama kemudian, tindakan kriminal pun meletus. Beberapa CCTV masjid yang terpasang di beberapa titik dirusak. Bahkan, bale-bale yang ada di samping masjid dibakar orang tak dikenal. Setelah itu, sekelompok orang dengan kebrutalannya, menanam papan nama baru bernada provokatif di depan masjid yang berbunyi 'Tanah Ini Milik Negara'.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cengkareng kemudian mengirim surat ke berbagai pihak yang isinya pemberitahuan akan mencopot papan tersebut, apabila pihak aparat tidak melakukan tindakan pencopotan.

Sehabis ibadah Jumat kemarin adalah batas akhir ultimatum. Akan tetapi ketika papan nama ilegal akan dirobohkan, ternyata sudah banyak massa tidak dikenal menjaga papan nama tersebut. Beberapa warga Muhammadiyah yang biasa mengelola Jumatan kaget karena semua jadwal khotib ternyata sudah diubah oleh pihak yang tidak diketahui. Dapat diduga, terjadilah perebutan pengelolaan ibadah Jumat antara warga Muhammadiyah yang sah dengan kelompok lain. Kerusuhan pun pecah, beberapa warga Muhammadiyah terluka.

Sebelum Jumatan, Ketua Umum PP Muhammadiyah sebenarnya sudah menghubungi Kapolri maupun Kapolres untuk meminta bantuan pengamanan. Namun, yang terjadi adalah di luar dugaan, terjadi perkelahian di dalam dan luar masjid. Warga melaporkan namun tidak ada upaya polisi untuk memediasi. [red/sp]
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Pak Din Minta Mauludan Ilegal Dihentikan di Masjid Assalam Muhammadiyah Rating: 5 Reviewed By: Admin 1 TablighMu