728x90 AdSpace

Latest News
Minggu, 04 Januari 2015

Perempuan di Tengah Masyarakat





Oleh: Tetra Azkia Mumtaz, S.Pd
Aktivis Nasyiatul ‘Aisyiyah Cabang Ngawen Klaten

Pemuda adalah suatu jenjang umur yang memiliki kehebatan sendiri. Menurut Dr. Yusuf Qardhawi, jika diibaratkan matahari, maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas.

Masalah Generasi Muda
Sudah menjadi wacana umum, bahwa dekadensi moral yang terjadi pada kawula muda telah mencapai titik mengkhawatirkan. Terjadinya pelanggaran norma-norma sosial yang dilakukan oleh para muda-mudi merupakan masalah terpenting bangsa ini dalam rangka perbaikan sumber daya manusianya. Karena ketika sebuah etika sosial masyarakat tidak diindahkan lagi oleh kaum muda, maka laju lokomotif perbaikan bangsa dan negara akan mengalami hambatan. Tawuran, Miras, Narkoba, Pergaulan Bebas (pornografi dan pornoaksi) adalah beberapa contoh nyata dekadensi moral generasi muda tersebut.
Saat banyak manusia labil yang mencari jalan keluar, ada orang-orang yang memilih untuk bergabung dengan organisasi atau pergerakan kepemudaan. Yaitu mereka yang tergabung dalam suatu organisasi yang mewadahi sekelompok pemudi Islam yang memegang teguh ajaran Islam dalam setiap penegakkan visi misinya guna mencapai tujuan bersama menegakkan islam.

Peran pemudi Islam (wanita)
1.  Peranan wanita dalam keluarga
Pertama: wanita sebagai seorang istri
Ketika seorang laki-laki merasa kesulitan, maka sang istri-lah yang bisa membantunya. Ketika seorang laki-laki mengalami kegundahan, sang istri lah yang dapat menenangkannya. Dan ketika sang laki-laki mengalami keterpurukan, sang istri-lah yang dapat menyemangatinya.
Teladan kaum Muslimah, Khadijah radiyallahu ‘anha dalam mendampingi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam di masa awal kenabiannya. Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam merasa ketakutan terhadap wahyu yang diberikan kepadanya, dan merasa kesulitan, lantas apa yang dikatakan Khadijah radiyallahu ‘anha kepadanya?
Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Karena sungguh engkau suka menyambung silaturahmi, menanggung kebutuhan orang yang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya, menjamu dan memuliakan tamu dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.” (H.R. Muttafaqun ‘alaih)

Kedua: Wanita sebagai seorang ibu
Seorang ibu merupakan seseorang yang senantiasa diharapkan kehadirannya bagi anak-anaknya. Seorang ibu dapat menjadikan anak-anaknya menjadi orang yang baik sebagaimana seorang ibu bisa menjadikan anaknya menjadi orang yang jahat. Baik buruknya seorang anak, dapat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya seorang ibu yang menjadi panutan anak-anaknya.

2.  Peran wanita dalam masyarakat dan negara
Diantara peran wanita dalam kemajemukan masyarakat adalah menjadi penggerak dalam komunitas kewanitaan, memberikan pendapat, arahan, dan contoh nyata dalam bermasyarakat dan bernegara.
Selain itu, wanita juga dituntut untuk dapat menjadi pelopor bagi wanita lain untuk mengoptimalisasikan potensinya agar mampu bersaing dengan kaum lain.

Fungsi organisasi pemudi Islam
Maka kemudian dibutuhkan organisasi pemudi Islam yang dapat membantu dan mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan  dan kehidupannya.
Organisasi pemudi Islam tersebut bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat.
Dan yang paling utama, organisasi pemudi Islam merupakan tempat/wadah aspirasi dari sekelompok individu yang punya karakter berbeda-beda tapi mempunyai misi yang sama dalam meneguhkan ajaran keislamannya. Berjuang demi tegaknya dakwah Islam dalam keluarga, masyarakat dan negaranya. Wallahu a’lam
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Perempuan di Tengah Masyarakat Rating: 5 Reviewed By: Admin 1 TablighMu