728x90 AdSpace

Latest News
Kamis, 27 Juli 2023

Menggali Hikmah Tahun Baru Hijriyah 1445 H


KH. Ihsan Saifuddin, S.Ag

Penasihat Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukoharjo

 

Selalu saja ada hikmahnya

Kejadian apapun di dunia ini, selalu saja ada hikmahnya. Termasuk juga kejadian perubahan waktu dari siang ke malam, dari hari ke pekan, dari pekan ke bulan, dari bulan ke tahun dan seterusnya, tak lepas dari adanya hikmah.

Orang yang pandai mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ada di alam raya ini, dialah hamba yang berhak menyandang predikat "Ulul Albab" (memiliki kedalaman berpikir). Hal ini karena Allah Ta’ala menciptakan segala sesuatu selalu ada hikmahnya, tanpa sia-sia. Allah Ta’ala berfirman:

 

إِنَّ فِي خَلقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلأَرضِ وَٱختِلَٰفِ ٱلَّيلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلأَلبَٰبِ

 

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal." (QS. Ali Imran: 100)

 

Hikmah tahun baru hijriyah

Hikmah di balik silih bergantinya waktu, agar seorang hamba berpandai-pandai melakukan evaluasi diri, (muhasabah) Untuk lebih jelasnya, mari perhatikan firman Allah Ta'ala berikut ini:

 

وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ ٱلَّيلَ وَٱلنَّهَارَ خِلفَةٗ لِّمَن أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَو أَرَادَ شُكُورٗا

 

"Dan Dia (Allah) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur" (QS. Al Furqan: 62)

 

Makna ayat tersebut di atas, tinjauan tafsir Al Qur'an menurut tafsir Al-Muyassar artinya demikian:

 

لمن أراد أن يعتبر بما في ذلك إيمانًا بالمدبِّر الخالق

أو أراد أن يشكر لله تعالى على نعمه وآلائه

 

"Yaitu bagi siapa yang ingin mengambil pelajaran apa yang ada padanya berupa keimanan terhadap Allah Sang pengatur dan pencipta alam raya, atau bersyukur kepada Allah Ta’ala atas segala nikmat dan pemberiannya." (Tafsir al-Muyassar)

 

Menyimpulkan ayat tersebut di atas, berada di awal tahun, hendaknya setiap kita melakukan muhasabah (evaluasi) terhadap waktu yang sudah berlalu, menuju hari esok lebih baik.

 

Evaluasi yang kita adakan tersebut, harus mengerucut pada kesimpulan today must better than yesterday (Hari ini harus lebih baik dari kemarin) dan   tomorrow must better than today. (Hari esok harus lebih baik dari hari ini) wallahu a'lam.

 

Berkaitan hari esok harus kebih baik dari hari ini, ada dua perkara yang harus selalu diupayakan peningkatannya, yaitu tauhidullah dan syukrullah. Secara singkat kedua hal tersebut dapat diterangkan demikian:

 

[1] Tauhidullah

Makna tauhidullah adalah menauhidkan Allah yang meliputi Tauhid Rububiyah, Uluhiyah Asma' dan Sifat. Tauhidullah tersebut terangkai dalam kalimat "La Ilaha illallah"  Mengingat urgensinya kalimat tauhi itulah maka Rasulullah shallallahu alaihi wasalam berpesan agar selalu memperbaruinya, beliau bersabda:

 

جَدِّدُوا إِيْمَانَكُمْ  قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا قَالَ « أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

 

"Perbaruilah iman kalian!" Ditanyakan, "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya?"  Rasulullah bersabda, "Perbanyaklah mengucapkan Lailaha Illallah"  (Musnad Ahmad 18/475)

 

Kalimatut Tauhid sebagaimana tersebut, harus selalu bersemayam kokoh dalam benak kaum muslimin, diulang-ulang pengucapannya, dihayati, diyakini serta diamalkan dalam keseharian dan dipertahankan hingga akhir hayat. Dengan mempertahankannya hingga akhir hayat, seseorang akan mendapat jaminan masuk surga. Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda:

 

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

 

"Barangsiapa yang ucapan terakhir dalam hidupnya Lailaha Illallah pasti masuk surga." (HR. Abu Dawud 9/284)

 

Hal yang perlu dihayati, bahwa berpegang pada tauhidullah itu berat, bahkan teramat sangat berat. Sejarah Al Qur'an membuktikan bahwa hanya karena mempertahankan eksistensi "La Ilaha Illallah: seseorang akan diusir dari negerinya. Namun demikian, itulah sunatullah bagi para pejuang tauhid. Berkenaan dengan hal tersebut, Allah Ta'ala berfirman:

 

ٱلَّذِينَ أُخرِجُواْ مِن دِيَٰرِهِم بِغَيرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُۗ وَلَولَا دَفعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعضَهُم بِبَعضٖ لَّهُدِّمَت صَوَٰمِعُ وَبِيَعٞ وَصَلَوَٰتٞ وَمَسَٰجِدُ يُذكَرُ فِيهَا ٱسمُ ٱللَّهِ كَثِيرٗاۗ وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

 

"(Yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, "Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa" (QS. Al Hajj: 40)

 

[2] Syukrullah

Yaitu meningkatkan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang Allah berikan. Di antara sekian banyak nikmat, terutama adalah nikmat panjang umur. Lihatlah tak sedikit di antara kawan-kita telah habis jatah umurnya. Namun alhamdulillah Allah memanjangkan umur kita sehingga lebih berkesempatan menambah dan memperbaiki amal shalih yang dirasa masih kurang.

 

Pergantian tahun, ditinjau dari jumlah umur memang bertambah, namun sebenarnya jatah umur berkurang. Apalah artinya umur yang sekadar bertambah namun amal shalih tidak bertambah. Umur hanyalah kumpulan hari-hari dalam kehidupan manusia. Karena itulah tentang umur ada yang mengatakan "Age is just a number"  (umur hanyalah kumpulan dari jumlah angka). Umur kita ini, dibiarkan begitu saja, tiap hari pasti bertambah. Sekali lagi, apalah arti bertambahnya umur jika tidak dibarengi bertambahnya amal shalih.

 

Berkaitan dengan  umur berkualitas, dalam sebuah riwayat diterangkan dari Abdurrahman bin Abi Bakrah, diriwayatkan dari ayahnya bahwa seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah demikian:

 

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ  مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

 

“Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik, amalnya”

 

 قال: فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ  مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

 

Lalu ditanyakan  lagi, "Siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya” (Shahih at-Tirmidzi 2330)

 

Tahun baru kualitas baru

Memasuki tahun baru, kualitas amal harus lebih baru dibanding sebelumnya. Semua amal kebaikan harus lebih baru kualitasnya. Hal ini untuk menyongsong kehidupan di masa depan. Masa depan dalam pandangan seorang muslim tidak sebatas masa tua apalagi sekadar masa pensiun. Hari esok yang sesungguhnya adalah hari akhir dalam kehidupan kita. Masa depan yang lebih baik ditandai dengan amal kebaikan kita hingga akhir hayat. Siapa di akhir hayatnya selalu dalam kebaikan dialah hamba yang benar-benar menemui hari esok lebih. Berkenaan dengan hal tersebut nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda:

 

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا عَسَلَهُ

وَهَلْ تَدْرُونَ مَا عَسَلَهُ؟ قَالُوا: اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ،

 

"Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka Allah menjadikan hidupnya bagaikan madu ('Assalahu)"

 

قَالَ: يفتَحُ اللهُ - عَزَّ وَجَلَّ لَهُ عَمَلًا صَالِحًا بَيْنَ يَدَيْ مَوْتِهِ حَتَّىٰ يَرْضَى عَنْهُ جِيرَانُهُ أَوْ مَنْ حَوْلَهُ  [الصَّحِيْحَة : ١١١٤]

 

Nabi bertanya, "Tahukah kamu apa  artinya?" sahabat menjawab "Allah dan rasulnya lebih tahu" Nabi bersabda: "Allah buka baginya kemampuan beramal shalih hingga akhir hayat, tetangga dan orang-orang sekelilingnya ridha dan menjadi saksi atas kebaikannya" (Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani : 1114)

 

Berbahagialah seorang hamba yang hingga akhir hayatnya dalam kebaikan. Hal ini karena akhir hayat yang baik pertanda husnul khotimah yang dijanjikan surga biidznillah. Nabi shallallahu alaihi wassalam bersabda:

 

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ.

 

“Sesungguhnya penghitungan amal tergantung pada akhir hayatnya.” (HR. Bukhari : 6607)

 

Doa tahun baru Hijriyah

Berkaitan dengan tahni'ah (ucapan selamat atau doa) misalnya adalah ucapan selamat tahun baru Asy Syaikh Sulaiman Al Jamal Al Azhari (W  1204) memberi catatan demikian:

 

وعبارة البرماوى والتهنئة بأعياد والشهور والأعوام مستحبة

 

"Sebuah ungkapan bagus dari Asy Syaikh Al Birmawi , "Adapun ucapan selamat berkaitan dengan bulan baru atau tahun baru adalah termasuk amalan mustahab, yaitu amalan yan dianjurkan" [Hasyiyah Al Jamal 1:105 : Dar El Fkr Bairut]

 

Penjelasan tersebut di atas, sangat relevan dengan riwayat dari ‘Abdullah bin Hisyam radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:

 

كَانَ أَصحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ القُرآنَ إِذَا دَخَلَ الشَّهرُ أَو السَّنَةُ:

 

“Adalah para Shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa sebagaimana mengajarkan Al-Qur’an, yakni "Doa  Awalussannah" atau "Awalusyuhur" yaitu doa memasuki awal bulan atau awal tahun, lafazhnya demikian:

 

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ

 

"Allahumma Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan aman, iman, selamat, dan Islam. Lindungilah kami dari gangguan setan, dan perkenankan kami meraih keridhoan Allah  yang Maha Ar-Rahman". (HR. Al-Baghawi dalam Mu’jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih. Imam Ibnu Hajar mensahihkan hadits ini dalam Al-Ishabah, 6:407-408. Hadits ini mawquf termasuk perkataan sahabat sesuai syarat kitab shahih).

 

Lafazh doa tersebut berlaku secara umum, tidak hanya di bulan Muharam saja, namun setiap memasuki tahun baru atau bulan baru, Wallahu a'lam

 

Mengambil kesimpulan dari intisari doa tahun baru, yaitu memohon kepada Allah di tahun ini kita memperoleh kondisi aman, iman, islam, selamat, jauh dari gangguan setan dan dekat dengan keridhoan Allah yang Maha Rahman.

 

Wallaahu a'lam bishawab, wa shallallahu ala Sayyidina Muhammad wa ala alaihi wa shahbih, walhamdu lillahi Rabbil Alamiin

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Menggali Hikmah Tahun Baru Hijriyah 1445 H Rating: 5 Reviewed By: Admin 1 TablighMu