Ahmad Nasri
Khutbah Pertama:
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ
نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ
لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ
الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُولُه
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ،
وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ
حَسَنٍ
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah...
Marilah kita senantiasa
bertakwa kepada Allah SWT dengan takwa yang sebenar-benar takwa. Karena
dengannya, kita akan bertemu Allah SWT dengan sebaik-baik pertemuan. Shalawat
dan salam semoga senantiasa Allah SWT curahkan untuk junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang istiqamah meniti
jalan lurus yang beliau tuntunkan.
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah...
Beberapa waktu lalu
kita disuguhkan dengan kebrutalan berseragam penguasa. Di mana ada enam orang
muslim, tanpa alasan yang jelas, tanpa ada ketok palu putusan hakim dalam
persidangan, dibunuh dengan semena-mena. Meskipun bisa jadi enam orang tersebut
bukan keluarga kita, bukan tetangga kita, bukan pula teman kita, dan kita tidak
mengenalnya secara langsung, bukan juga satu orgaisasi dengan kita, tapi kita
patut prihatin dan bersedih dengan kematian mereka. Karena yang kita ketahui
mereka juga adalah orang muslim. Di kalangan komunitasnya, bahkan mereka
termasuk orang-orang yang dikenal sebagai pejuang.
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah...
Saat kita menengok
kembali lembaran sirah nabawiyah, menjelang diwafatkannya Rasulullah SAW oleh
Allah SWT. Pada peristiwa Haji Wada’ beliau pernah berpesan dengan pesan yang
sangat penting untuk kita telaah kembali pada akhir zaman ini. Bahwa setelah
beliau menekankan kembali tentang masalah ketauhidan dan masalah keikhlasan, perkara
besar yang beliau pesankan dan tekankan adalah tentang penjagaan terhadap
hak-hak sesama muslim. Juga peringatan keras beliau terhadap pelanggaran
hak-hak sesama muslim. Baik itu hak-hak yang berkaitan dengan darah, harta dan
kehormatan seorang muslim.
Rasulullah SAW
bersabda,
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ
وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا،
فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا إلَى يَوْمِ تَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ
“Sungguh, darah, harta, dan
kehormatan kalian adalah suci seperti sucinya hari ini (hari Arafah), seperti
sucinya bulan ini (bulan Dzulhijjah), dan seperti sucinya negeri ini (Makkah),
hingga hari kalian bertemu Rabb kalian.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah...
Selayaknya bagi setiap orang yang mengaku
sebagai muslim, dalam posisi apapun dia, pejabat atau rakyat biasa, aparat atau
hanya masyarakat,
untuk dapat merenungi pesan dalam khutbah Rasulullah SAW tersebut. Di mana di dalam khutbah ketika Haji Wada’
tersebut terdapat nasihat-nasihat beliau yang agung. Sehingga kita akan
menemukan bahwa beliau sangat menekankan pada perkara ini dan betul-betul
memperhatikan terhadap hal ini.
Dalam pesan Rasulullah SAW
ini, ada tiga hal yang harus dijaga dari sesama muslim, yaitu: pertama:
haramnya darah. Dalam penjelasan Nabi SAW yang agung mengenai mulianya
darah seorang muslim, terdapat larangan keras dari Nabi SAW terhadap pembunuhan
jiwa yang Allah SWT haramkan untuk membunuhnya kecuali dengan hak. Allah SWT
berfirman, “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar.” (QS.
Al-Isra’[17]: 33)
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah...
Menumpahkan darah kaum
muslimin hanya diperbolehkan karena qisas, hukum rajam bagi pelaku zina yang
sudah menikah, atau karena seseorang keluar dari agama Islam (murtad). Tentunya
semua ini dilakukan setelah adanya putusan yang mengikat dari hakim dan tidak
dilakukan dengan semena-mena tanpa alasan yang jelas. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia,
bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat
kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.” (QS. Al-Maidah [5]: 32)
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah...
Kedua, haramnya
harta. Haramnya harta seorang
muslim ini bahkan jika ada orang yang hendak merampas harta yang kita miliki,
maka harus kita pertahankan dengan sekuat tenaga. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ
شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ أَوْ دُونَ دَمِهِ أَوْ دُونَ دِينِهِ
فَهُوَ شَهِيدٌ
“Siapa yang dibunuh
karena membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela
keluarganya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau
karena membela agamanya, ia syahid.”
(HR. Abu Dawud dan An Nasa’i)
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah...
Ketiga, haramnya
kehormatan. Jika dia
seorang muslim, maka wajib untuk kita jaga kehormatannya. Termasuk dari menjaga
kehormatan seorang muslim adalah dengan cara menyembunyikan kesalahan atau aib
yang dia miliki. Allah SWT berfirman, “Janganlah kalian mencari-cari
kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kalian menggunjing sebahagian
yang lain.” (QS. Yusuf [12]: 87)
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua:
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah...
Hendaknya kita selalu
memperhatikan tiga perkara yang agung ini dan menjaganya dengan penjagaan yang
sungguh-sungguh. Takutlah kita jika bertemu Allah SWT di akhirat nanti dalam
keadaan bersimbah dosa karena perbuatan melanggar darah seorang muslim atau
kehormatannya, juga hartanya. Karena perkara tersebut tidaklah ringan. Allah
SWT berfirman,
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا
مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ
وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahannam, ia kekal di
dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar
baginya.” (QS. An-Nisa’ [4]: 93)
Semoga Allah SWT
menyelamatkan dan menjaga kita dari segala keburukan di dunia dan di akhirat.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن
نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا
حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا
طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا أَنتَ
مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ.
0 komentar:
Posting Komentar