SAMBUT RAMADHAN BANGKITKAN KESADARAN
Marhaban ya Ramadhan, sebentar lagi kita akan kedatangan tamu agung, tamu yang selalu ditunggu kehadirannya. Tamu agung tersebut adalah bulan Ramadhan, bulan dimana Allah menurunkan Al Qur'an sebagai petunjuk dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Bulan yang di dalamnya ada satu malam, malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan. Pada bulan tersebut Allah melipatgandakan setiap kebaikan. Setiap kebaikan Allah lipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat, bahkan menjadi tujuh ratus kali lipat. Allah telah menjadikan seluruh amalan kebajikan anak Adam untuk dirinya sendiri kecuali puasa, karena puasa untuk Allah dan Allah lah yang akan membalasnya.
Marhaban ya Ramadhan, sebentar lagi kita akan kedatangan tamu agung, tamu yang selalu ditunggu kehadirannya. Tamu agung tersebut adalah bulan Ramadhan, bulan dimana Allah menurunkan Al Qur'an sebagai petunjuk dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Bulan yang di dalamnya ada satu malam, malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan. Pada bulan tersebut Allah melipatgandakan setiap kebaikan. Setiap kebaikan Allah lipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat, bahkan menjadi tujuh ratus kali lipat. Allah telah menjadikan seluruh amalan kebajikan anak Adam untuk dirinya sendiri kecuali puasa, karena puasa untuk Allah dan Allah lah yang akan membalasnya.
Pada bulan tersebut pula, dikabarkan oleh Rasulullah; dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, sedangkan syetan pada saat itu dibelenggu. Adapun malaikat, mereka senantiasa memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa hingga datang waktu berbuka. Alhasil, datangnya tamu agung adalah kenikmatan yang tiada tara bagi orang-orang yang beriman. Mudah-mudahan Allah menyampaikan kita semua ke bulan penuh berkah Ramadhan. Dan menjadikan kita semua orang-orang yang diberkahi dengan kedatangan Ramadhan. Menjadikan ibadah kita di bulan Ramadhan ibadah yang diterima dan dilipat gandakan menjadi berkali-kali lipat.
Sungguh, dengan segala keutamaannya, bulan Ramadhan bukanlah bulan untuk kita bermalas-malasan. Keutamaan yang ada padanya justru seharusnya dapat membangkitkan diri kita untuk berdiri dan bergerak meraihnya. Baik di siang hari, terlebih di malam hari. Kita tidak berharap puasa kita nanti hanya dapat lapar dan dahaga saja. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kualitas puasa dan shalat malam kita. Jika hanya dengan sekedar puasa atau shalat malam sudah dapat mengampuni dosa-dosa yang terdahulu. Apalagi jika bulan tersebut dihiasi dengan tilawah Al Qur'an, dzikir dan berbagai amal shalih lainnya. Rasulullah bersabda, “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan balasan dari-Nya niscaya dosanya yang terdahulu diampuni.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Ampunan Allah SWT bagi orang-orang yang berpuasa tentunya harus disertai dengan upaya bertaubat kepadaNya. Sesuatu yang mustahil kita mendapat ampunan Allah SWT, sementara kita tetap berbuat maksiat dan tidak menyesalinya. Jadi, kunci meraih ampunan Allah adalah taubat. Dengan taubat inilah Allah akan menghapuskan dosa-dosa kita. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, taubatlah kamu kepada Allah dengan tobat yang tulus dan ikhlas, mudah-mudahan Tuhanmu menghapus kesalahan-kesalahanmu…” (Q.S. At Tahrim: 8).
Sejatinya, bulan puasa juga merupakan bulan perjuangan sekaligus bulan kemenangan. Berpuasa menuntut kita berjuang mengendalikan...
Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Bulanan Tabligh No.05/XV edisi Khusus Ramadhan 1439 H.
Untuk berlangganan dapat menghubungi: Ir. H.M. Furqan 08128108994
0 komentar:
Posting Komentar