Peneliti, mahasiswa S3 Jurusan Teknik Elektro King Saud University
Riyadh, Saudi Arabia 
Akhir-akhir ini media cukup ramai membahas kedatangan raja Salman bin  Abdulaziz ke Indonesia. Kunjungan ini cukup bersejarah mengingat  kunjungan raja Arab Saudi yang terakhir ke Indonesia sekitar 47 tahun  yang lalu. Kita berharap kunjungan ini dapat membawa manfaat untuk kedua  Negara dan juga umat Islam secara umum.
Tulisan ini akan membahas secara singkat sejarah Arab Saudi dan  raja-rajanya. Semoga bisa manjadi tambahan pengetahuan bagi yang belum  mengetahuinya. Saudi Arabia adalah salah satu negara Islam yang  berpengaruh. Diantaranya karena keberadaan dua kota suci umat Islam,  Mekah dan Madinah, yang diagungkan umat Islam di seluruh dunia. Selain  itu, tingkat ekonomi Arab Saudi cukup tinggi dibanding negara-negara  Islam lainnya. Perlu diketahui bahwa secara umum ada tiga fase “negara  Saudi” yaitu fase pertama (1744-1818), kedua (1824-1891) dan ketiga  (1932-sekarang).
Saudi Fase 1: Keamiran Diriyah atau Emirate of Diriyah (1744-1818)
Negara Saudi yang pertama didirikan sekitar tahun 1744 masehi (1157H) oleh Muhammad bin Saud,  seorang amir (penguasa lokal) di daerah Diriyah (masuk wilayah kota  Riyadh saat ini). Muhammad bin Saud membuat perjanjian dengan Syaikh Muhammad bin Abdilwahhab untuk mendukung dakwah beliau yang intinya seputar pemurnian agama  Islam. Dakwah pemurnian agama ini pun berkembang dengan pesat di jazirah  Arab. Keamiran Diriyah yang semula hanya meliputi wilayah Diriyah yang  sangat kecil kemudian berkembang menjadi negara yang wilayanya cukup  luas. Kekuasaannya meliputi wilayah Nejd (Riyadh, Qassim), Hijaz   (Mekah, Madinah), Ahsa’ (jazirah Arab sebelah timur) dan yang lainnya.   Saudi fase pertama ini berakhir setelah diserang oleh pasukan Muhammad  Ali Pasha dari Mesir atas perintah Turki Utsmani. Raja-raja pada fase  ini adalah (semua bergelar imam):
- Imam Muhammad bin Saud (Pendiri dinasti Al Saud, 1744-1765)
- Imam Abdulaziz bin Muhammad bin Saud (1765-1803)
- Imam Saud bin Abdulaziz bin Muhammad bin Saud (1803-1814)
- Imm Abdullah bin Saud bin Abdulaziz bin Muhammad bin Saud (1814-1818)
Saudi Fase 2: Keamiran Nejed atau Emirate of Nejd (1824-1891)
Fase ini adalah restorasi dari negara Saudi fase sebelumnya. Turki  bin Abdullah, cucu dari Muhammad bin Saud -pendiri kerajaan Saudi yang  pertama-,   mampu merestorasi kekuasaan sebelumnya yang dijatuhkan oleh  Mesir-Utsmani.  Namun, fase kedua ini tidak cukup stabil dan  kekuasaannya tidak seluas kekuasaan sebelumnya. Konflik internal dan  juga serangan dari dinasti Rasyidin akhirnya menyebabkan Saudi fase  kedua ini berakhir. Diantara penguasa pada fase ini adalah:
- Imam Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud (1823-1834)
- Imam Faisal bin Turki (1834-1838,1843-1865)
- Imam Abdullah bin Faisal bin Turki (1865-71,71-72,76-89)
- Imam Saud bin Faisal bin Turki (1871,1873-75)
- Imam Abdurrahman bin Faisal bin Turki (1875-76,89-91)
Saudi Fase 3: Kerajaan Arab Saudi atau Kingdom of Saudi Arabia (1932-sekarang)
Ini adalah fase terakhir dan yang bertahan sampai saat ini. Fase ini  adalah restorasi dari negara Saudi fase sebelumnya. Diawali dengan  berhasil direbut kembalinya Riyadh tahun 1902 oleh pasukan yang dipimpin  oleh Abdulaziz atau yang lebih dikenal dengan “Ibnu Saud”.
Ibnu Saud  berhasil menyatukan kembali kekuasaan Saudi termasuk wilayah Hijaz  (Mekah dan Madinah). Pada tahun 1932 seluruh kekuasaannya dijadikan satu  dan hal ini menandai berdirinya Kerajaan Arab Saudi yang sekarang ini.
Berikut secara singkat raja-raja Kerajaan Arab Saudi sampai saat ini:
- Raja Abdulaziz bin Abdurrahman bin Faisal bin Turki (1932-1953)
Raja Abdulaziz adalah pendiri Saudi fase yang ketiga. Dia adalah anak  dari penguasa terakhir Saudi fase kedua –Imam Abdurrahman bin Faisal-.  Seluruh raja-raja Saudi sampai saat ini adalah anak beliau. Dari sisi  ekonomi, awalnya Arab Saudi adalah negara yang sangat miskin yang  bergantung pada pertanian dan pendapatan dari pengelolaan haji. Setelah  ditemukan dan dilakukan explorasi minyak bumi (tahun 1940an) ekonomi  Arab Saudi kemudian berkembang dengan pesat.
- Raja Saud bin Abdilaziz (1953-1964)
Saud adalah anak abdulaziz yang paling tua setelah Turki I. Saud  menggantikan Turki I yang meninggal di usia muda sebagai putra mahkota.  Setelah Raja Abdulaziz meninggal dunia maka Saud dinobatkan sebagai raja  berikutnya.  Raja Saud mulai mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit  dan sarana publik lainnya. Perguruan tinggi yang pertama, King Saud  University (KSU), juga didirikan didirikan di zaman beliau.
- Raja Faisal bin Abdilaziz (1964-1975)
Faisal menggantikan Raja Saud yang turun dari tahta kerajaan. Raja  Faisal memainkan peranan penting memajukan kerajaan Saudi Arabia.  Dia  juga membangkitkan pan-islamisme, mendukung kemerdekaan Palestina dan  juga memulai usaha nasionalisasi perusahaan minyak Saudi (ARAMCO).  ARAMCO cukup banyak mendongkrak ekonomi Saudi. Raja Faisal pernah  berkunjung ke Indonesia tahun 1970 silam.
- Raja Khalid bin Abdilaziz (1975-1982)
Khalid berkuasa setelah kematian Raja Faisal.  Kerajaan Arab Saudi berkembang sangat pesat pada zaman beliau.
- Raja Fahd bin Abdilaziz (1982-2005)
Dia adalah raja Saudi yang berkuasa paling lama, hampir sekitar 23  tahun. Raja Fahd adalah raja Saudi yang pertama kali memakai gelar khadimul haramain (pelayan kedua tanah suci, maksudnya Mekah dan Madinah). Beliau dikenal  sebagai seorang negarawan yang sangat ulung dan banyak melakukan  reformasi. Diantaranya dia mengeluarkan keputusan untuk menerapkan Hukum  Dasar Pemerintahan Saudi Arabia (The Basic Law of Governance). Disitu  disebutkan bahwa Kerajaan Arab Saudi adalah Negara Islam Arab yang  berdaulat, agama resminya Islam, konstitusinya adalah Kitabullah (Al  Qur’an) dan Sunnah NabiNya.
- Raja Abdullah bin Abdilaziz (2005-2015)
Raja Abdullah dikenal cukup moderat dan terbuka. Sebelumnya dia  adalah komandan pasukan elit (Saudi Arabian National Guard) sejak tahun  1962 sampai naik tahta. Raja Abdullah juga melakukan reformasi  diberbagai bidang. Diantaranya, dalam bidang pendidikan beliau banyak  mendirikan perguruan tinggi baru di Arab Saudi, seperti King Abdullah  University of Science and Technology (KAUST) di dekat Jeddah.
- Raja Salman bin Abdilaziz (2015-sekarang)
Raja Salman adalah raja Saudi yang sekarang, berkuasa setelah  kematian Saudaranya, raja Abdullah.  Sebelumnya dia adalah gubernur  Riyadh hampir selama 48 tahun. Dibawah kepemimpinan Salman bin  Abdilaziz, Riyadh mengalami perkembangan yang begitu pesat. Raja Salman  dikenal sebagai seorang yang agamis dan memiliki kepedulian dalam bidang  sosial dan kemanusiaan. Dalam menjalankan pemerintahan, raja Salman  dibantu oleh dua putra mahkota. Yang pertama adalah keponakannya,  Muhammad bin Nayif bin Abdilaziz dan yang kedua adalah putra beliau  sendiri yaitu Muhammad bin Salman bin Abdilaziz.
Materi tulisan ini saya ringkas dari berbagai sumber dan sekedar untuk menambah wawasan. Sekian, semoga bermanfaat.
Riyadh, 26 Februari 2017.
Sumber: Ukhuwahislamiah.com
 



 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar