Jakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof. Dr. HM. Din Syamsuddin, M.A mengingatkan umat Muslim Indonesia meningkatkan kewaspadaan terhadap Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) agar tidak terpengaruh ajaran yang dianggap sesat.
“Khususnya secara internal dalam keluarga maupun dalam lingkaran-lingkaran organisasi, termasuk kampus, sekolah, agar jangan ada yang terpangaruh oleh paham sesat dan menyesatkan,” kata Din seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (13/1/2016), dilansir laman Hidayatullah.
Ia meminta organisasi keagamaan, dakwah, meningkatkan dakwahnya. “Mengapa ada kelompok lain yang menyimpang bisa menarik perhatian. sementara dakwah kita kurang menarik perhatian.”
“Saya tidak tahu mungkin pendekatan indoktrinasi yang sangat canggih sampai ada yang terpengaruh, tak terkecuali dokter. Jadi bukan hanya orang awam. Tentu ini indoktrinasi yang canggih,” tambah dia.
Ia mengaku prihatin dengan munculnya gerakan tersebut, yang ternyata sudah dilarang oleh pemerintah Indonesia. MUI juga sudah mengeluarkan fatwa, kelompok ini masuk kategori aliran sesat dan menyesatkan.
Selain itu, dia menilai ada penyimpangan, apalagi melakukan tindak kriminal, mengambil, menculik, membujuk, sampai ada anak yang lari dari keluarganya karena indoktrinasi.
“Ini kan bahaya, merusak sendi kehidupan masyarakat kita. Yang namanya keluarga itu harus dihormati. Maka saya mendukung, mendorong pemerintah, khususnya kepolisian segera melakukan tindakan tegas,” kata Din.
Ia juga menyebut, anak muda yang masih labil menjadi sasaran empuk gerakan Gafatar.
“Di tengah perkembangan anak muda yang mencari jati diri ini yang kadang dimanfaatkan sejumlah gerakan menyimpang,” kata Din, seperti diberitakan Antara. Mereka cenderung digiring Gafatar untuk tidak perlu menghormati orang tua kandung mereka jika berbeda pandangan.
Gafatar juga cenderung merekrut anggota baru secara halus dengan program-programnya yang menawarkan pemberdayaan masyakarakat sehingga menarik banyak lapisan masyarakat. [red/hidcom]
0 komentar:
Posting Komentar