Jakarta - Mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Ketum BAZNAS) Prof. Dr. KH. Didin Hafiduddin menyampaikan lima harapan besarnya kepada Ketum BAZNAS yang baru, Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, MBA beserta jajaran pengurus lainnya.
“Pertama, saya berharap pada pengurus BAZNAS yang akan datang itu ada kesinambungan program yang sudah dilakukan para pengurus BAZNAS sebelumnya. Jangan lagi berpikir untuk memulai program baru dari nol,” kata Didin, Rabu (12/08/2015), dilansir Hidayatullah.
Untuk itu, Didin berharap pengurus baru mempelajari program-program yang sudah ada dan berjalan. Kemudian, lanjutnya, perlu dievaluasi mana kekurangannya, dan mana kelemahannya untuk dilakukan perbaikan.
“Kita punya program-program itu kan sudah menasional dan juga sudah disahkan RKAP, maupun dimusyawarahkan berkali-kali dengan semua baik itu BAZNAS daerah maupun semua lembaga amil zakat di Indonesia,” papar Didin.
Sebagai contoh, kata Didin, BAZNAS memiliki 5 program yang sudah ada, terutama mengenai sosialisasi edukasi yang terus dilakukan BAZNAS dengan berbagai-macam pendekatan melalui berbagai ragam media supaya masyarakat paham tentang urgensi zakat sebagai pembangunan umat.
“Kedua, saya berharap adanya penguatan amil zakat karena, seorang amil itu harus dipercaya masyarakat. Kemudian SDM-nya harus kuat dan punya integritas, bermoral dan seterusnya,” ujar Didin.
Ketiga, menurut Didin adalah mengenai pendayagunaan zakat, di samping sifatnya komsutif, tetapi ia berharap yang sifatnya produktif juga semakin kuat. Di mana, lanjutnya, para mustahik sekarang ini pada 2 sampai 3 tahun kedepan bisa menjadi mandiri, bahkan menjadi muzakki.
“Keempat, regulasi aturan-aturan tentang zakat terus disempurnakan baik itu undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan BAZNAS, peraturan menteri agama supaya semakin jelas sosok dunia perzakatan nasional,” kata Didin.
Kelima, menurut Didin, mengenai sinergi yaitu ta’awun dengan semua pihak baik organisasi Islam, MUI, maupun pemerintah. BAZNAS harus mencari koordinator kesatuan umat bukan hanya mengurusi zakat.
“Itu yang kita harapkan dari pengurus BAZNAS yang baru,” ujar Didin.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai aktifitasnya setelah tidak lagi menjabat sebagai Ketum BAZNAS, Didin menyatakan jika dirinya tidak ingin lepas dari aktifitas mengajar.
“Wa Allahu’alam, terpenting saya tidak lepas dari mengajar karena itu hobi saya. Dan dimanapun saya berada, mengajar itu akan menjadi pekerjaan yang utama bagi saya,” pungkas Ketua Dekan Program Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor. [red/hidcom]
0 komentar:
Posting Komentar