728x90 AdSpace

Latest News
Jumat, 01 Mei 2015

Muhammadiyah Telah Berdiri di 5 Benua


Salah satu keunggulan yang dimiliki Muhammadiyah adalah kemampuannya untuk mengembangkan jaringan bahkan sampai ke manca negara. Saat ini sudah dibentuk 13 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah. Di benua Asia, ada PCIM Malaysia, PCIM Jepang, PCIM Iran, dan PCIM Islamabad, Pakistan. Sementara di Benua Afrika, Muhammadiyah terwakili dengan berdirinya PCIM di Kairo/Mesir, Libya, dan Sudan. Di Benua Eropa telah berdiri PCIM United Kingdom (Inggris Raya), PCIM Prancis, PCIM Jerman, dan PCIM Belanda. Kemudian di Benua Amerika dan Benua Australia, masing-masing telah berdiri PCIM Amerika dan PCIM Australia.
Pimpinan Cabang Istimewa adalah struktur baru di lingkungan Muhammadiyah untuk menghimpun warga dan simpatisan Muhammadiyah yang sedang berada di luar negeri. Berbeda dengan pimpinan cabang yang ada di dalam negeri yang berada di bawah wilayah dan daerah, pimpinan cabang istimewa langsung di bawah binaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Keberadaan cabang istimewa ini memiliki peran antara lain, pertama sebagai penyelenggara silaturrahmi antaranggota, warga, dan simpatisan Muhammadiyah, kedua menjadi mediator antara Persyarikatan dengan pemerintah dan lembaga lain setempat, ketiga sebagai forum peningkatan kualitas dan kuantitas anggota dan simpatisan Muhammadiyah, keempat menjadi media pembinaan organisasi dan ideologi Muhammadiyah, dan kelima sebagai pelaksana dakwah serta pengembangan syiar Islam sesuai dengan faham agama dalam Muhammadiyah.


PCIM Malaysia
Berdiri pada 31 Agustus 2007 dengan ketua pertama, Prof. Dr. M. Akhyar Adnan. Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia yang berada di Kuala Lumpur adalah sebuah cabang dari Persyarikatan Muhammadiyah di Indonesia yang bertujuan untuk menjalin silatutrahmi antarwarga Muhammadiyah yang berada di Malaysia. PCIM diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) pada tarikh 31 Agustus 2007. Kini PCIM Malaysia selama periode kedua (2011-2013) mempunyai Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA), tiga Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM: Kampung Baru, Sun Way, dan KL Sentral) dan satu Pimpinan Ranting Istimewa Aisyiyah (PRIA) di Kampung Baru.

 Pengajian Lintas Profesi yang degelar oleh PCIM Kualalumpur Malaysia



Aktivitas PCIM Malaysia antara lain adalah: Pemberdayaan Masyarakat; Ekonomi dan Kewirausahaan, Manajemen Keuangan Keluarga, Kesehatan Keluarga; Pelatihan Muballigh; Pengajian Taman bulanan; Pengajian Ranting, Pengajian Aisyiyah; Diskusi bersama para tokoh Indonesia maupun Malaysia; Penyaluran hewan qurban dan zakat fitrah; Silaturahim dan bakti sosial Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia; Media Santri Ramadhan (Mesra) untuk kanak-kanak dan remaja; Diskusi ilmiah, conference, seminar, bedah buku dan lain-lain.
Salah satu kegiatan PCIM Kualalumpur adalah pengajian lintas profesi, yaitu forum pengajian yang diselenggarakan Majlis Dakwah dan Tarjih PCIM Malaysia. Peserta pengajian berasal dari latar belakang profesi yang berbeda, mulai dari kalangan TKI, pelajar, dosen dan ekspatriat yang bekerja sebagai tenaga ahli di berbagai bidang seperti tenaga ahli perminyakan Petronas, perbankan, komunikasi, dan kalangan pengusaha di Malaysia.
PCIM Kualalumpur Malaysia beralamat di C-9-8 Pelangi Condo No. 1, Jalan Pelangi 9, Taman Pelangi, Sentul, 51100) Kuala Lumpur, Malaysia. Telp. 603-40231082, +60122955829 Email: zulhuda@yahoo.com dan afriadi@2002.com.


PCIM Jepang
Pada hari Ahad 28 Rajab 1428 bertepatan Ahad 12 Agustus 2007, bertempat di Sekretariat Japan Muslim Assosiation, Yoyogi, Tokyo, Jepang, warga Muhammadiyah di Jepang mendeklarasikan terbentuknya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jepang sebagai bentuk tanggungjawab atas misi Muhammadiyah dan sebagai wadah gerakan dakwah Muhammadiyah di Jepang untuk memperkenalkan “Islam yang berkemajuan” pada Masyarakat Jepang dan mendorong ekonomi Umat dan IPTEK di Indonesia.
Deklarator terdiri dari 5 orang, yaitu: 1). Muhammad Kustiawan, sebagai Ketua Umum (researcher of Plus Line Inc, Tokyo & Graduate Student Ilmu politik pada Tokyo Kokushikan University); 2). Dr. Harus Laksana Guntur, (Assistant professor pada Tokyo Institute of Technology); 3). Tatang Sopian (Phd Student pada Tokyo Institute of Technology University); 4). Mr. Khalid M. Higuchi (Research Institute of Islamic Sciences Waseda University); dan 5). Haji Idris No Madjid (Direktur surat kabar Al-Ummah Jepang).
PCIM Jepang memulai kegiatannya dengan menyelenggarakan pengajian rutin. Pengajian pertama disampaikan oleh Mr. Khalid Higuci, Visiting Profesor di Cyber University dan Waseda University. Mr. Khalid Higuci menjelaskan ketertarikannya terhadap Muhammadiyah adalah karena Muhammadiyah dianggapnya sebagai salah satu organisasi Islam di Indonesia yang dapat diterima oleh masyarakat Jepang. Khalid Higuci menggarisbawahi bahwa yang membuat dia benar-benar tertarik adalah karena kepedulian Muhamadiyah terhadap pendidikan dan pengembangan umat.
PCIM Jepang beralamat di 4-11-18 Shimizudai Mansion 301, Meguro, Meguro-Ku, Tokyo, Japan 153-0064 Telp./Fax.: 81-35722 6190 / 03-5722 6190.

 PCIM Jepang dan Ketuanya Muhammad Kustiawan (duduk, tengah)


PCIM Iran
Berdirinya PCIM di Iran tidak berjalan mulus seperti PCIM di negara-negara lain. Berawal dari perjuangan M. Zuhdi Zaini, mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta yang tengah mengambil studi di Qom, Iran. Ia memperhatikan banyaknya pelajar Indonesia di Iran dari keluarga Muhammadiyah terutama dari Makassar dan sekitarnya, sehingga ia merasa terpanggil untuk mendirikan PCIM Iran. Namun, citacita itu ternyata menjadi awal dari derita perjuangan bagi dirinya dan keluarganya. Pemboikotan rencana pendirian PCIM justru dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sangat anti Muhammadiyah. Mereka menfitnah dan melaporkan kepada pemerintah Iran dalam hal ini ke International Center for Islamic Studies (sekarang al-Mushtafa International University) tentang gerakan Muhammadiyah versi mereka. Fitnah mereka berhasil. Akibatnya, Zuhdi didatangi seorang intel yang menanyakan berbagai masalah. Beberapa kali ia dipanggil ke sekolah dan diinterogasi hingga 2-3 jam untuk menjelaskan alasan mengapa ia mendirikan Muhammadiyah di Iran.
Seorang tokoh Iran memanggilnya dan memintanya untuk menulis sebuah artikel tentang Muhammadiyah karena menurut dia Muhammadiyah adalah organisasi Islam ternama di Indonesia. Kenyataan yang menggembirakan adalah ada sebuah skripsi yang ditulis mahasiswa asal Azarbaizan tentang Muhammadiyah. Sebagai kader yang terlahir dari keluarga Muhammadiyah, Zuhdi berusaha memberikan pemahaman yang obyektif kepada pihak Iran. Diantara fakta dan data yang disampaikan adalah: pertama, jumlah anggota dan simpatisan Muhammadiyah kurang lebih 30 juta itu berarti separoh dari penduduk negara Iran. Kedua, Muhammadiyah di Indonesia memiliki ratusan universitas dan sekolah tinggi dan pembiayaan itu sebagian besar merupakan hadiah, wakaf dan infak dari anggota dan simpatisan Muhammadiyah. Ketiga, Muhammadiyah memiliki ratusan rumah sakit dan balai kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Keempat, Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah dasar hingga sekolah menengah tingkat atas.
Alhamdulillah, kesabaran membawa hasil, setelah mengalami perjalanan panjang yang melelahkan, akhirnya penderitaan berubah menjadi kebahagiaan, kesulitan menjadi kenikmatan, dan ini meneguhkan kebenaran al-Qur’an bahwa sesungguhnya didalam duka tersimpan suka, didalam kesulitan ada kemudahan. PCIM Iran berdiri dan mempunyai nilai tersendiri bagi pemerintahan Iran, khususnya di mata Markaje Jahon-e Ulum-e Islamy.
PCIM Iran beralamat di 45 Mitr-e Shaduq, Alley 52th No. 51 Zanbil Abad Qom, Islamic Republic of Iran Telp. 0251-2918376; 09198521182


PCIM Islamabad, Pakistan
PCIM Islamabad Pakistan berdiri pada 26 Mei 2009 dengan ketua pertamanya Hamdan Maghribi, S.Th.I. Berdirinya PCIM ini adalah prakarsa dari para pelajar Indonesia yang tengah studi di Pakistan. Semula mereka terhimpun dalam Ikatan Keluarga Muhammadiyah (IKM) Pakistan.
PCIM Islamabad Pakistan beralamat di I-10/2 St. 13, House 1639 Islamabad Pakistan.


PCIM Kairo MESIR
PCIM Kairo Mesir berdiri secara resmi pada tanggal 23 November 2002 melalui SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah No: 137/KEP/I.0/B/2002.
Hampir sama dengan PCIM lainnya, PCIM Kairo Mesir didirikan untuk mempertahankan tradisi ilmiah Islam yang menjadi pelita bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia pada umumnya. PCIM Mesir mendiskripsikan diri sebagai lumbung kader Persyarikatan yang memiliki wawasan dan spesialisai ilmu keagamaan.
PCIM Kairo Mesir beralamat di Build 112/15 Swessry A Tenth District Nasr City Cairo - Egypt, telp. 202-2877897; Mobile: 20109766176, 20106823387 Fax. 202- 7962495), email: ikm_cairo@yahoo.com

 Majelis Tarjih PCIM Kairo Mesir


PCIM Libya
Keberadaan PCIM Libya dimulai dari terbentuknya Ikatan Keluarga Muhammadiyah (IKM) Libya pada tanggal 29 Juni 2006. Libya adalah salah satu kantong tempat berkumpulnya beberapa kader Muhammadiyah yang secara khusus mendalami ilmu syar’i (tafaqquh fid-din). Sebagai kader persyarikatan, mereka perlu pembinaan dan motivasi untuk senantiasa meningkatkan kualitas keilmuan mereka, sehingga pada saatnya nanti mereka menjadi kader yang tangguh dan sanggup meneruskan cita-cita persyarikatan. IKM dibentuk sebagai wadah pembinaan kader secara sistematis dan terorganisir dengan baik. Selanjutnya IKM kemudian diresmikan menjadi PCIM Libya pada 2 Jumadil Ula 1428 H bertepatan 19 Mei 2007 M.
PCIM Libya berfungsi sebagai wadah pembinaan kader persyarikatan di Libya;
perekat ukhuwah seluruh kader di Libya; dan sebagai transformator dan mediator Persyarikatan dengan dunia internasional. PCIM-Libya bertugas: Menetapkan dan memutuskan kebijakan organisasi berdasarkan kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan seluruh permusyawaratan yang terdapat di PCIM; melaksanakan ketetapan dan keputusan tersebut, memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan; dan membina kader Muhammadiyah di Libya.
PCIM Libya bertujuan untuk membentuk kader persyarikatan yang berwawasan keislaman luas dan berakhlak mulia, dalam rangka mencapai tujuan Persyarikatan Muhammadiyah; dan mengorganisir seluruh kegiatan kader Muhammadiyah di Libya. Untuk mencapai tujuan tersebut, PCIM Libya berusaha: Memotivasi dan membimbing seluruh anggota untuk bersama-sama mengembangkan SDM dan memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang keislaman; Mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM anggota, melalui: berbagai diskusi, seminar, penelitian, pengajian, penulisan karya ilmiah, penerbitan dan lainlain; Menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi atau lembaga Islam, baik yang berada di Indonesia ataupun di Libya.
PCIM Libya beralamat di Internasional Islamic Call College P.O. Box 3369 Tripoli Libya Telp. +218-0926573028 Fax. +218-021-4803725 Email: pcim_libya@yahoo.com Website: www.ikmlibya.blogspot.com


PCIM Khartoum - Sudan
Aktivitas PCIM Khartoum Sudan diantaranya digerakkan oleh Abu Jahid Darso Atmojo, seorang mahasiswa asal Bantul Yogyakarta yang saat itu tengah menempuh studi pascasarjana di sebuah Universitas di Sudan. Sebagaimana halnya PCIM di wilayah Timur Tengah lainnya, aktivitas PCIM Khartoum banyak diramaikan oleh mahasiswa Indonesia yang tengah studi di negeri tersebut. PCIM Khartoum Sudan beralamat di: Arkawet Blok 19 Khartoum Sudan. Email: abu_jhd@yahoo.com


PCIM United Kingdom (UK), Inggris Raya.
Berdiri pada tahun 2007 dan disyahkan melalui SK PP Muhammadiyah No. 35/KEP/I.0/D/2007. Ketua PCIM UK periode pertama adalah Saherman Gae, mahasiswa PhD di Queens Mary University of London (QMUL).
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris Raya/United Kingdom (PCIM UK) merumuskan tujuan pendiriannya dalam rangka mengembangkan Dakwah Islam, Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar sesuai dengan Manhaj Tarjih Muhammadiyah. Wilayah dakwah PCIM UK adalah bersama dengan organisasi Muslim yang lain untuk menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam di United Kingdom. PCIM UK melaksanakan kegiatannya antara lain berupa kajian Al-Qur’an dan al-Hadits, kajian Kemuhammadiyahan, Akidah dan Akhlak serta kajian umum. Kajian ini dapat kita simak pula melalui website PCIM UK dengan alamat muhammadiyah.org.uk.
Diantara kegiatan yang pernah diselenggarakan (PCIM UK) adalah bedah buku
“Menyandera Timur Tengah” yang ditulis pakar pengamat Timur Tengah, Riza Sihbudi, yang juga Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London. Acara bedah buku ini merupakan kegiatan perdana PCIM UK yang bertujuan memperkaya pemahaman dan kajian tentang Timur Tengah dimana Indonesia perlu belajar dari AS dalam ‘menundukkan’ kawasan tersebut melalui kajian dan studi.
Sekretaris PCIM UK, Muhammad Izzul Haq, menyebutkan bahwa acara yang menghadirkan dua pembicara Syahrul Hidayat dari University of Exeter dan Arianto Sangaji dari University of Birmingham dengan moderator Joko Susanto dari LSE. Dalam bedah itu disimpulkan salah satu penyebab terjadinya konflik dan kekerasan yang tidak habis-habisnya memenuhi pemberitaan media-media internasional dan nasional itu adalah adanya kepentingan yang kuat dari hegemoni Amerika Serikat yang ingin mengontrol sumber daya dan konfigurasi politik kawasan itu.
Bedah buku ini dihadiri oleh sekitar 40 mahasiswa Indonesia dari berbagai kota di Inggris diantaranya dari Glasgow, Birmingham, Exeter, dan Brighton, menilai Amerika ingin memperoleh pasokan minyak dengan harga murah dan proses perdamaian Israel-Palestina yang sesuai dengan definisi negara adidaya itu. Untuk alasan itulah Amerika memaksakan perubahan rejim di Afghanistan dan Irak.


PCIM Prancis
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Perancis, dideklarasikan pada pukul 18.00, 1 Oktober 2007 M bertepatan 19 Ramadan 1428 H di Paris. Hadir di tengah-tengah masyarakat sekuler. Berkah demokrasi (kebebasan berorganisasi, berpendapat, berkeyakinan) memberikan kesempatan besar kepada Muhammadiyah untuk tampil menawarkan dan menyebarkan ajaran dan nilai Islam yang berkemajuan, berkeadilan, dan berkemanusiaan kepada masyarakat Perancis. Jenis pemahaman Islam seperti inilah yang sesuai dan diterima oleh kultur masyarakat Prancis yang sekuler, rasional, dan terbuka. Ekspansi Muhammadiyah di negeri anggur ini, diharapkan dapat menjadi forum bersama bagi masyarakat Indonesia yang berada di Perancis untuk memahami Islam à la Muhammadiyah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemajuan, keadilan, kemakmuran, dan kesetaraan.

 PCIM Perancis - Pengajian dengan Prof. Dr. Muh. Machasin


PCIM Jerman
PCIM Jerman menjadi wadah silaturrahmi dan beraktivitas dalam gerakan Muhammadiyah bagi warga Indonesia yang tengah melaksanakan studi di Jerman. Diantara kegiatan PCIM Jerman adalah forum-forum silaturrahmi dan pengajian, serta diskusi dan kajian ilmiah dalam rangka menunjang misi utama warga Muhammadiyah di Jerman yang tengah melaksanakan studi tersebut. PCIM Jerman beralamat di Mausbach Str. 17’ 48149 Muenster, Germany.


PCIM Belanda
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Belanda, diresmikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsudin di Amsterdam, pada tanggal 8 Desember 2006. Peresmian sekaligus dilakukan pelantikan pengurus PCIM Belanda setelah shalat Jum`at di Masjid Amsterdam. Terpilih sebagai Ketua PCIM M. Surya Alinegara dan Sekretaris Arifin Hudaya dengan 10 anggota pimpinan lainnya. PCIM Belanda adalah PCIM yang ketujuh setelah sebelumnya sudah juga terbentuk PCIM di Kairo, Jeddah, Damaskus, Sudan, Teheran dan Kuala Lumpur.
Dalam amanat pelantikan, Din Syamsuddin mengharapkan agar PCIM Belanda dapat menunjukkan kiprahnya dalam melangsungkan dakwah Islamiyah di negara kincir angin, baik terhadap masyarakat asal Indonesia maupun masyarakat Eropa. “Bawalah pesan Islam sebagai agama perdamaian dan tampilkanlah citra Islam Indonesia yang moderen dan moderat, karena Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang mengusung Islam yang berkemajuan”. Selain itu, secara khusus Din mengharapkan kepada PCIM Belanda dan PCIM di negara-negara lain untuk dapat menghubungkan Muhammadiyah dengan berbagai pihak di negara masing-masing dan menggali sumber daya yang bermanfaat bagi pemajuan gerakan Muhammadiyah di Indonesia, seperti mengusahakan beasiswa dan kerjasama ekonomi.
PCIM Belanda beralamat di Beijersstraat 29 2572 BB Den Haag Nederland Telp. +31703617733, +31703292397 Email: pcimbelanda@yahoo.com.


PCIM Amerika
“Tantangan Muhammadiyah saat ini adalah menyatukan kader-kader Muhammadiyah yang tersebar di mana-mana dalam jaringan yang lebih kuat”, kata Muhammad Ali, Ph.D, Associate Professor di University California Riverside, langsung dari California melalui jaringan skype pada acara deklarasi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Amerika Serikat, (1/1/2008) waktu Cambridge atau Rabu pagi (2/1/2008) Waktu Indonesia Bagian Barat.
Menurut Muhammad Ali, Muhammadiyah harus bercermin kepada gerakan seperti Hizbut Tahrir dan gerakan lain yang mampu mengenali potensi dirinya dan membuatnya dalam jaringan yang bagus. “Inilah tantangan Muhammadiyah sekarang” ungkapnya kepada peserta deklarasi di apartemen Sukidi, mantan aktifis IMM, di Cambridge. Lebih lanjut, Muhammad Ali menyatakan bahwa dengan berdirinya Muhammadiyah Amerika ini, harus menjadi Ummatan Wasathan. “Jangan menambah semakin pecahnya umat Islam,” pesannya.
Dia juga menyampaikan perlunya meningkatkan sumber daya Muhammadiyah di antaranya melalui pengiriman kader-kader Muhammadiyah untuk bersekolah ke luar negeri, tidak hanya di negara “Timur” tetapi juga ke berbagai negara barat dan Amerika khususnya. Di samping itu perlu terus menerus melakukan kontektualisasi ajaran Islam dan meningkatkan jejaring dengan berbagai pihak.
Sementara itu, Rahmawati Husein, mantan Sekretaris Jenderal PP Nasyiatul Aisyiyah yang sedang studi di Texas A&M University menyatakan, pendirian Muhammadiyah Amerika ini adalah dengan pertimbangan perlunya mengembangkan dakwah Islam di Amerika untuk memberikan gambaran bentuk dakwah Islam yang oleh Muhammadiyah bisa tampil moderat dan mencerahkan.
Acara deklarasi diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Ulil Absar, aktifis JIL dan NU yang juga sedang menempuh S3 di Havard University. Dalam sambutan singkatnya, Ulil juga berharap Muhammadiyah Amerika dapat berdakwah di kalangan masyarakat Amerika yang mendapatkan informasi yang tidak tepat mengenai Islam dan masih tingginya prasangka negatif tentang umat Islam. “Semoga berdirinya Muhammadiyah di AS bisa mengembangkan dakwah Islam, dan meluruskan informasi tentang Islam di Amerika, yang sempat rusak setelah tragedi 11 September,” ungkapnya.
Acara deklarasi yang didahului dengan shalat berjamaah dan pengajian ini diliput muhammadiyah.or.id melalui siaran langsung radio IMSA (Indonesian Moslem Society in America) dan conference call melalui internet yang dapat diikuti langsung dari seluruh penjuru dunia.
Dalam butir deklarasi dinyatakan, PCIM Amerika didirikan pada 1 Januari 2008 di Cambridge untuk mengemban misi suci dasar Muhammadiyah sebagai gerakan reformasi sosial-keagamaan. Orientasi gerakan reformasi ini terletak pada usahanya untuk selalu komitmen pada pencerahan umat, yang melampaui batas-batas negara bangsa. PCIM sengaja hadir di Amerika sebagai pelopor utama pencerahan, dengan mulai sadar mengakui bahwa Amerika sedang berproses menjadi bagian dari “dunia Islam.”
Dengan melihat pertumbuhan jutaan umat Islam yang begitu pesat di Amerika, PCIM bermaksud untuk berpartisipasi aktif untuk mengembangkan dakwah Islam yang toleran, moderat, demokratis dan mencerahkan umat. Hasrat ingin tahu yang begitu tinggi tentang arti sejati Islam di kalangan warga Amerika di tengah citra Islam dan umatnya yang kurang baik, maka PCIM memikul tanggung jawab moral-keagamaan untuk menghadirkan Islam yang berspirit pencerahan. Yakni, Islam yang mengajarkan nilai kebebasan untuk menggali ilmu, toleransi, dan mencintai perdamaian. Di tengah hasrat ingin tahu yang meningkat di kalangan warga Amerika tentang arti sejati Islam, pencerahan utama yang diemban PCIM Amerika adalah mengartikulasikan Islam yang sesuai mengembangkan model Islam yang dialogis.
PCIM Amerika dideklarasikan untuk mengemban misi otentik Muhammadiyah sebagai gerakan reformis keagamaan. Gerakan ini diorientasikan untuk pencerahan umat, untuk membawa bangsa Indonesia dan umat Islam di dunia menuju rahmatan lil alamin. PCIM Amerika juga didirikan untuk terus menggalang kerjasama dan menguatkan simpul silaturahmi antar umat Islam serta institusi lain yang dapat mendukung Muhammadiyah dalam meneguhkan dan menyebarkan visi dan misinya demi kemajuan bangsa Indonesia, umat Islam dan bangsa dunia.
PCIM Amerika beralamat di 301 Ball Street Apt #2035 College Station, TX 77840 USA, telp. +1-979-862-9236, email: muhammadiyah_as@yahoo.com.


PCIM Australia
Warga Muhammadiyah di Australia mendeklarasikan PCIM Australia pada 9 Desember 2007 bertempat di Aula Bhinneka Graha, Konjen RI Melbourne. Menurut Atok Ainur Ridho, Sekretaris PCIM Australia, Muhammadiyah Australia berawal dari komunikasi via email oleh kader-kader Muhammadiyah melalui mailing list Muhammadiyah ANZ (Australia New Zealand).
Menurut staf pengajar Universitas Muhammadiyah Jember tersebut, karena sebagian besar kader-kader Muhammadiyah ada di Melbourne, maka pertemuan perdana PCIM setelah pelantikan bertempat di rumah Mas Riga di Melbourne pada bulan Desember 2007. Pada pertemuan tersebut, terbentuk dua koordinator daerah yaitu daerah Clayton dan City untuk terus menjaring kader dan simpatisan. Untuk daerah Clayton, Atok Ridho sendiri menjadi koordinatornya sedangkan untuk daerah City, Ketua PCIM Australia, Muhammad Zainuddin.
Lebih lanjut, menurut Atok Ridho, di Melbourne kurang lebih ada 10 keluarga yang aktif. Pada awalnya, kegiatan yang dijalankan adalah pengajian rutin. PCIM Australia beralamat di 2/44 Davies St., Brunswick Vic 3056 Australia Telp. +613 93846251.


Aisyiyah di Manca Negara
Aisyiyah tidak hanya berkembang di Indonesia namun sudah merambah ke mancanegara. Pendirian PCIA (Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah) telah mulai dilakukan di Kairo Mesir, Belanda, dan Malaysia. Di Singapura juga telah terbentuk PCIA Singapore dengan berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti berdirinya Day Care (tempat Penitipan Anak), Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah, pengajian-pengajian dan lain sebagainya. Terbentuknya PCIA ini mendapatkan sambutan yang baik dari organisasi perempuan setempat, regional, dan Internasional.
Pengurus PCIA Malaysia dan Pimpinan Pusat Aisyiah (seragam hijau)


Di Malaysia, PCIA Malaysia mengakomodasi potensi kaum ibu dan wanita dari kader, warga, simpatisan dan keluarga besar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Malaysia. PCIA diresmikan dan dilantik oleh Ketua Umum PP Aisyiyah Ibu Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno di Kuala Lumpur, pada bulan Februari 2009. Ketua PCIA Malaysia saat dilantik adalah Ibu Yuenda V. Larasati, SH. Saat ini Ibu Yuenda telah pindah ke Jakarta, dan posisi Ketua PCIA Malaysia kini ditempati oleh Ibu Mimi Fitriana Zulfan, M.A. Bertindak sebagai pensehat adalah Ibu Finny Nihayati Akhyar. Sekretariat PCIA Malaysia bisa dihubungi di alamat email: adenita_ku@yahoo.com (c.q. Ibu Nita Nasyithah, M.Ed.)
 


*) Artikel ini diambil dari buku “Muhammadiyah 100 Tahun Menyinari Negeri” yang diterbitkan oleh: Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Muhammadiyah Telah Berdiri di 5 Benua Rating: 5 Reviewed By: Admin 1 TablighMu