Jakarta - Kementerian Kominfo memblokir 22 media Islam yang dianggap radikal atas permintaan BNPT.
Menanggapi hal tersebut, salah satu penulis dan blogger yang juga pernah menuntut ilmu di Arab Saudi Rafiq Jauhary menceritakan bahwa beberapa tahun yang lalu ketika masih tinggal di Makkah, kerajaan Arab Saudi juga sempat memblokir beberapa website yang dinilainya agak radikal. Padahal website tersebut isinya hanya makalah-makalah, bukan berita seperti media yang diblokir di indonesia saat ini.
Di antara website yang diblokir tersebut adalah islamway.com. Menurut Rafiq, diantara tips agar web terus bisa eksis adalah dengan mengalihkan data.
"Pandainya, ketika diblokir, sang admin langsung mengalihkan data di website ini ke islamway.net dengan (sementara) tidak menampilkan beberapa artikel yang kiranya tidak berkenan untuk dibaca kerajaan," tulisnya dalam sebuah status facebook miliknya.
Dengan demikian akhirnya data di website ini tetap aman dan masyarakat tetap bisa memanfaatkan artikel lainnya yang tetap tampil. Website pun aman.
"Semoga admin media islam di negeri ini tidak terlalu lama menjalani waktu berkabung, kemudian melakukan hal yang sama," pesannya mengakhiri status tersebut. [red/fb]
"Semoga admin media islam di negeri ini tidak terlalu lama menjalani waktu berkabung, kemudian melakukan hal yang sama," pesannya mengakhiri status tersebut. [red/fb]
0 komentar:
Posting Komentar