728x90 AdSpace

Latest News
Senin, 02 Februari 2015

Umat Islam dalam Jeruji Tasyabbuh




Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PC Muhammadiyah Blimbing
Pengasuh Pondok Pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo

Saat ini kebanyakan muslim tidak lagi punya kekhasan sendiri, dari gaya dan penampilan bahkan akhlak dan tingkah lakunya hanya ingin mengikuti gaya barat atau gaya orang kafir, tidak luput dari itu model rambut, cara berpakaian dan penampilan muda-mudi saat ini, termasuk perayaan seperti ulang tahun dan tahun baru yang pemuda muslim rayakan, semuanya diimpor dari ajaran non-muslim, bukan ajaran Islam sama sekali. Maka benarlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits, umat Islam selangkah demi selangkah akan mengikuti jejak non-muslim.

Sunnatullah, Orang Muslim akan Mengikuti Jejak Orang Kafir
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ
Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669)

Walau itu sudah jadi sunnatullah, namun bukan berarti mengikuti jejak ahli kitab dan  orang kafir jadi boleh. Bahkan secara umum kita dilarang menyerupai mereka dalam hal yang menjadi kekhususan mereka. Penyerupaan ini dikenal dengan istilah tasyabbuh.

Definisi Tasyabbuh
At-Tasyabbuh secara bahasa diambil dari kata tasyabbaha-yatasyabbahu=tasyabbuhyang berarti menyerupai, menyamakan dirinya dengan lainnya. Dikatakan artinya serupa dengannya, meniru dan mengikutinya. Tasyabbuh yang dilarang dalam Al-Quran dan As-Sunnah secara syar’i adalah menyerupai orang-orang kafir dalam segala bentuk dan sifatnya, baik dalam aqidah, peribadatan, kebudayaan, atau dalam pola tingkah laku yang menunjukkan ciri khas mereka (kaum kafir).
Dari definisi di atas maka dapat kita ketahui seluk beluknya dan jenis-jenisnya. Adapun hukum tasyabbuh itu sendiri adalah HARAM dan bahkan bisa membawa kepada bahaya yang besar dalam agama. Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut." (HR. Abu Dawud: 4/44, Ahmad: 2/50)

Syaikhul Islam IbnuTaimiyah rahimahullah berkata: "Hadits ini keadaan minimalnya mengharuskan haramnya tasyabbuh terhadap orang-orang kafir meskipun zhahirnya mengharuskan kekafiran orang-orang yang menyerupai mereka." (Iqtiqdha' Shirathil Mustaqim)
Adapun sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, “Barang siapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka”, maksudnya dalam bentuk:
§  Berpenampilan dengan pakaian mereka
§  Berperilaku seperti gaya hidup mereka
§  Beretika dengan etika mereka
§  Berjalan di atas jalan hidup dan petunjuk mereka
§  Berpakaian seperti pakaian mereka
§  Dan mengikuti sebagian perilaku mereka (yang khusus).

Tasyabbuh dapat membawa pelakunya pada kekufuran apabila bertasyabuh dalam hal aqidah atau memberi loyalitas kepada mereka. Namun jika tasyabbuhnya hanya dalam perkara kecil maka dia hanya bermaksiat, tidak jatuh dalam kekafiran. Tapi PERLU  DIINGAT oleh setiap mukmin bahwa maksiat yang kecil bisa mengantarkan pelakunya kepada maksiat yang lebih besar dan maksiat yang besar bisa mengantarkan kepada kekafiran. Na'udzubillah.

Kewajiban Iltizam dengan Islam dan Haramnya Tasyabbuh Kepada Orang Kafir
Allah  Subhanahu wa Ta’ala memang benar-benar telah memuliakan kaum Muslimin hanya dengan Islam. Sebagaimana Amirul-Mukminin 'Umar Ibnul-Khaththab radhiallahu ‘anhu telah berkata: "Sesungguhnya Allah telah memuliakan kami dengan Islam, dan jika kami mencari kemuliaan selain Islam, maka pasti Allah akan menghinakan kami".

Demikianlah, jika kaum Muslimin iltizam (berpegang teguh) dengan agama ini, niscaya kita menjadi umat paling mulia, bahkan menjadi penguasa di muka bumi, sehingga umat-umat yang lain akan takluk dan tunduk. Sebaliknya, jika kaum Muslimin merasa hina dan merasa rendah dengan Islam, niscaya kita menjadi umat yang terhina, terbelakang dan menjadi umat tertindas, yang bergantung kepada umat yang lain. Namun kemuliaan tersebut, tidak akan diraih, kecuali dengan benar-benar kembali kepada agama yang haq dan iltizam dengannya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan agar kita tidak tasyabbuh (meniru) orang-orang kafir dalam masalah makan dan minum.  Beliau melarang makan dan minum dengan tangan kiri, karena hal ini merupakan tasyabbuh dengan syetan dan kaum kuffar. Dan beliau memerintahkan makan dan minum dengan tangan kanan.
Dalam penampilan zhahir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang memotong jenggot dan membiarkan kumis, karena kebiasaan ini juga merupakan sifat orang-orang kafir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَالِفُوا المُشْرِكِينَ: وَفِّرُوا اللِّحَى، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
“Selisihilah musyrikin, Biarkanlah jenggot dan potonglah kumis.(HR. Bukhari)

Ingatlah, bahwa kita diperintahkan hanya dengan Islam, bukan dengan yang selainnya, karena Islam telah sempurna dan tidak memerlukan adanya tambahan.

Penutup
Seorang muslim semestinya tahu bahwa tidak ada agama yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali agama Islam, dan bahwa agama ini telah menghapus agama-agama yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Sehingga kalau agama yang benar yang dibawa oleh para Rasul saja dihapus dengan datangnya agama yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini, lalu bagaimana dengan agama yang sudah berubah sebagaimana agama Yahudi dan Nashara yang ada sekarang ini? Maka tentu sangatlah tercela perbuatan orang-orang yang meniru-niru orang kafir. Wallahu a’lam bis shawab...
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Umat Islam dalam Jeruji Tasyabbuh Rating: 5 Reviewed By: Admin 1 TablighMu