Muhammad Nasri Dini
Wakil Ketua Majelis Tabligh PDM Sukoharjo – Jateng
الْحَمْدُ
لِلهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا
اللهُ
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً
وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ
عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
اللّهُمَّ
عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً،
وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
Jamaah
Jumat Hafizhakumullah
Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan
para pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita
kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya. Salah satu bentuknya yaitu
dengan kita menjaga dan merawat lingkungan yang telah Allah SWT amanahkan
kepada kita sebagai manusia.
Lingkungan hidup adalah anugerah Allah SWT yang tak ternilai harganya.
Allah SWT menciptakan bumi ini dengan segala isinya sebagai tempat tinggal dan
sarana kehidupan bagi manusia dan makhluk-makhluk lainnya. Allah SWT berfirman:
وَسَخَّرَ
لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ ۚ إِنَّ فِى
ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Dia
telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS.
Al-Jatsiyah [45]: 13)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT telah menundukkan alam semesta ini untuk kepentingan
manusia. Namun ketundukan ini bukan berarti manusia bebas berbuat apa saja
terhadap alam. Sebaliknya kita harus menjaga dan memelihara alam ini sebagai
bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan-Nya.
Jamaah Jumat Hafizhakumullah
Kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini, seperti pencemaran udara, air,
tanah, penebangan hutan secara liar, dan perubahan iklim, sebagian besar
disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, termasuk dengan
mengeksploitasi sumber daya di dalamnya tanpa memperhatikan dampak lingkungan.
Allah SWT berfirman:
ظَهَرَ
ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ
لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum [30]: 41)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala bentuk kerusakan yang terjadi di
bumi adalah akibat dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Padahal Allah SWT sebenarnya
menginginkan agar kita kembali kepada jalan yang benar dengan memperbaiki
hubungan kita dengan lingkungan.
Jamaah Jumat Hafizhakumullah
Islam mengajarkan kita untuk hidup seimbang dan tidak berlebihan dalam
segala hal, termasuk dalam memanfaatkan sumber daya alam. Allah SWT
berfirman:
إِنَّ
ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ
لِرَبِّهِۦ كَفُورًا
“Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra’ [17]: 27)
Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dalam
menggunakan air, meskipun kita berada di dekat sumber air yang melimpah. Dari
Abdullah bin ‘Amr RA, dia berkata: “Nabi SAW pernah
melewati Sa’ad yang sedang berwudhu. Lalu beliau SAW mengatakan
padanya, ‘Mengapa berlebihan seperti ini wahai Sa’ad?’ Sa’ad
menjawab, ‘Apakah dalam wudhu juga ada berlebihan?’ maka
Rasulullah SAW menjawab, ‘Ya. Bahkan meskipun kamu berada di sungai yang mengalir’.” (HR. Ahmad
7065 dan Ibnu Majah 425)
Ayat
dan hadis di atas menunjukkan bahwa kita harus bijak dalam
memanfaatkan sumber daya alam dan tidak melakukan pemborosan meskipun
sumber daya tersebut tersedia secara melimpah. Karena hal itu adalah salah satu
hal yang dapat merusak lingkungan.
Jamaah Jumat Hafizhakumullah
Menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga
tertentu, tetapi tanggung jawab kita semua sebagai umat Islam dan penghuni
bumi. Setiap dari kita sebagai manusia harus berperan
aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, dimulai dari hal-hal kecil di
sekitar kita. Misalnya, dengan mengurangi penggunaan plastik, menanam
pohon, menjaga kebersihan, serta menghemat energi dan air.
Kita
juga harus mendidik generasi muda untuk mencintai dan menjaga lingkungan sejak
dini. Mereka adalah pewaris bumi ini, dan jika kita tidak mengajarkan mereka
tentang pentingnya menjaga lingkungan, maka kerusakan yang ada akan semakin
parah di masa mendatang.
Jamaah Jumat Hafizhakumullah
Kita
juga perlu ingat bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah kita kepada
Allah SWT. Setiap upaya kita dalam menjaga lingkungan, baik itu kecil maupun
besar, akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda:
فَلاَ
يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلاَ دَابَّةٌ وَلاَ
طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah
seorang muslim menanam tanaman lalu dimakan oleh manusia, hewan atau burung
kecuali hal itu merupakan shadaqah untuknya sampai hari kiamat.” (HR.
Muslim, no. 1552)
Rasulullah
SAW juga bersabda:
سَبْعٌ يَجْرِى لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي
قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ: أَوْ غَرَسَ نَخْلاً
“Ada
tujuh yang pahalanya mengalir terus kepada seseorang di alam kuburnya: (salah
satunya) orang yang menanam pohon kurma…” (HR. Al-Bazzar
no. 7289; Ibnu Hibban dalam Al-Majruhin 2: 181; dan Al-Baihaqi dalam Syu’ab
Al-Iman no. 3449. Lihat Sahih Al-Targhib no. 73)
Hadis
ini mengajarkan kepada kita bahwa menanam pohon dan merawatnya dengan baik
adalah salah satu bentuk amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya,
bahkan setelah kita meninggal dunia.
إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ
فَسِيلَةٌ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا تَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا
“Jika
terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah
tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya, maka
tanamlah.” (HR.
Bukhari dan Ahmad)
Namun sebaliknya, tindakan merusak lingkungan, seperti menebang pohon
tanpa alasan yang jelas, diancam dengan hukuman yang berat. Dalam suatu hadis
disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah memberikan peringatan keras terhadap tindakan
merusak alam, terutama pohon yang memberikan banyak manfaat bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ قَطَعَ سِدْرَةً صَوَّبَ اللَّهُ رَأْسَهُ فِي
النَّارِ
“Barang siapa yang menebang pohon bidara, akan Allah tuangkan
cairan di kepalanya di neraka.” (HR. Abu Dawud, Al-Baihaqi, dan An-Nasa’i,
disahihkan Al-Albani)
Jamaah Jumat Hafizhakumullah
Marilah kita bersama-sama memperbaiki hubungan kita dengan lingkungan. Mari
kita jaga alam ini dengan baik, karena menjaga lingkungan adalah bentuk
kepedulian kita kepada sesama makhluk Allah SWT dan wujud syukur kita atas
nikmat yang telah diberikan-Nya.
Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kesadaran untuk selalu
menjaga lingkungan dan menjadikannya sebagai ladang amal bagi kita di dunia dan
akhirat. Aamiin.
أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ
لِلهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا
أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ
الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ
بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ
إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
اللهمّ
أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا
وَعَذَابِ الآخِرَةِ
اللَّهُمَّ
أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَ لْمُسلِمِين اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا
الْمُسْلِمِيْنَ المُجَاهِدِينَ فِي فِلَسْطِين
اللَّهُمَّ
انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ المُجَاهِدِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ
وَزَمَانٍ
رَبَنَا
ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النّارِ.
سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
*) Dimuat di Majalah Tabligh No. 9/XXII | September 2024 M/Rabiul Awal 1446 H
0 komentar:
Posting Komentar