Blimbing - Pada Jumat, 20 September 2024, Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) PCM Blimbing mengadakan kajian pimpinan dengan tema "Ketarjihan dan Kemuhammadiyahan." Kegiatan yang berlangsung di Aula Islamic Center Muhammadiyah Aisyiyah (ICMA) Cabang Blimbing ini diikuti oleh pimpinan ranting Muhammadiyah (PRM) dan Aisyiyah (PRA) se-Cabang Blimbing, pimpinan harian, dan perwakilan ortom tingkat cabang.
Acara ini dipandu oleh Andika Rahmawan, Sekretaris PCM Blimbing, dengan peserta dari pimpinan ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah, pimpinan harian, anggota Majelis Pembinaan Kader, serta perwakilan ortom cabang.
Laporan panitia disampaikan oleh M. Nasri Dini yang menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Baitul Arqom di Tawangmangu.
“Ini adalah tindak lanjut dari Baitul Arqom di Tawangmangu, dan kami akan mengkaji 17 materi ideologi Muhammadiyah dan Ketarjihan yang akan disajikan dalam satu periode kepemimpinan atau lima tahun,” ungkapnya.
Materi-materi yang akan dibahas dalam satu periode ini mencakup Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, serta Tafsir Langkah 12 Muhammadiyah. Selain itu, para peserta juga akan mengkaji Khittah Perjuangan Muhammadiyah dari Masa ke Masa serta Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) yang terdiri dari berbagai aspek kehidupan, seperti kehidupan pribadi, kehidupan dalam keluarga, kehidupan bermasyarakat, dan kehidupan dalam mengelola amal usaha Muhammadiyah.
Materi lainnya meliputi kehidupan dalam berbisnis, mengembangkan profesi, bersikap terhadap barang dan beragama, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kehidupan dalam seni dan budaya. Selain itu, materi tentang Manhaj Tarjih Muhammadiyah dan Risalah Islam Berkemajuan juga akan menjadi bagian dari kajian ini.
Ketua PCM Blimbing, H. Andi Asadudin, S.Psi., dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan ranting dalam acara ini.
“Terima kasih atas dukungan dari ranting untuk kegiatan ini. Semoga ini dapat memperkuat soliditas dan spirit dakwah Muhammadiyah,” ujarnya.
KH. Sholahudin Sirizar, Lc., M.A., Wakil Ketua PDM Sukoharjo, sebagai pemateri utama edisi perdana, menjelaskan tentang Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
“Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah bisa dikatakan aqidahnya Muhammadiyah. Agama yang benar hanya Islam, agama tauhid, hidup manusia harus bermasyarakat, berdakwah, dan berjihad mengikuti Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa hukum yang harus diikuti umat adalah hukum Allah. “Organisasi ini hanyalah alat untuk berjuang, tujuan kita adalah terwujudnya masyarakat yang diridhai Allah,” tambahnya.
Setelah kajian utama, acara dilanjutkan dengan sarasehan dan konsolidasi organisasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua PCM Blimbing, Qiqin Afandi, dan Ketua Majelis Pemberdayaan Wakaf (MPW), Suprilanto, S.H. Suprilanto menjelaskan bahwa wakaf sudah ada sejak berdirinya persyarikatan Muhammadiyah.
“Wakaf sudah ada sejak didirikan persyarikatan, tapi baru diundangkan oleh Menteri Maftuh Basuni pada tahun 2004. Dengan berkembangnya peraturan, sekarang wakaf harus jelas bukti, nazir, dan peruntukannya,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan perubahan terkait sertifikat wakaf. “Sekarang, sertifikat bukan hak milik, tetapi tertulis ‘sertifikat wakaf.’ Dulu nama nazirnya ditulis, tapi sekarang ditulis atas nama ‘Persyarikatan Muhammadiyah berkedudukan di Yogyakarta,’ dan mungkin ini baru tiga tahun terakhir,” tambahnya.
Ia juga menghimbau segenap PRM yang memiliki permasalahan wakaf bisa disampaikan pada MPW PCM Blimbing untuk dicarikan solusi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen para pimpinan ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam mengemban tugas dakwah dan pengelolaan wakaf demi kesejahteraan umat.
0 komentar:
Posting Komentar