KHUTBAH JUMAT:
MENGATASI PENYAKIT HASAD
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ
نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ
بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
Jamaah shalat
Jumat yang berbahagia...
Alhamdulillah.
Karena nikmat dan rahmat dari Allah SWT, hari ini kita bisa menjumpai lagi hari
yang sangat mulia dalam setia pekan, yaitu hari raya Jum’at. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga, sahabat dan orang-orang yang istiqamah di jalan beliau hingga akhir
zaman nanti. Tak lupa khatib berpesan untuk selalu meningkatkan ketakwaan
kepada Allah SWT,
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ
خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Jamaah shalat
Jumat yang berbahagia...
Selain tubuh,
hati kita juga bisa terjangkit penyakit. Penyakit hati jauh lebih berbahaya.
Sebab, efek yang ditimbulkannya tidak saja dirasakan di dunia, tetapi berlanjut
hingga di akhirat. Salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya adalah hasad.
Hasad adalah faktor utama tumbuh suburnya kebencian. Dari kebencian itulah akan
muncul beragam tindak kezaliman.
Sejarah telah
membuktikan. Pembunuhan pertama kali terjadi dipicu oleh hasad. Qobil membunuh
saudara kandungnya karena hasad. Hal yang sama juga terjadi pada Nabi Yusuf. Ia
dijerumuskan saudaranya ke dalam sumur juga karena hasad.
Itulah sebabnya
Rasulullah SAW memperingatkan umatnya dari bahaya penyakit ini dalam sabdanya,
لاَ
تَقَاطَعُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا وَلاَ تَبَا غَضُوْا وَلاَ تَحَا سَدُوْا وَكُوْنُوْا
إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَ كُمُ اللَّهُ
“Janganlah
kalian memutuskan tali persaudaraan, saling berpaling ketika bertemu dan saling
membenci serta saling dengki. Jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang telah
diperintahkan oleh Allah.” (HR.Muslim)
Jamaah shalat
Jumat yang berbahagia...
Apakah
sesungguhnya hasad itu? Hasad adalah kebencian pada orang lain disebabkan
kebaikan yang ada pada dirinya. Alhasil pikiran orang yang terserang hasad
dikuasai oleh keinginan menghilangkan kebaikan yang ada pada orang lain. Merasa
tidak suka terhadap nikmat yang ada pada orang lain, sudah disebut hasad, walau
tidak menginginkan nikmat tersebut hilang. Ibnu Taimiyah berkata, “Hasad
adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang
dihasad.” (Majmu’ Al Fatawa, 10: 111)
Ibnul Qayyim
berkata, "Hasad (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah Azza
wa Jalla atas hamba-Nya, padahal Allah Azza wa Jalla menginginkan nikmat
tersebut untuknya. Hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat
tersebut dari saudaranya, padahal Allah benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya."
(al-Fawaid, hlm 157).
Allah SWT
berfirman,
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا
فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا
وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan
janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian
kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada
bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada
bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. an
Nisa’: 32)
Jamaah shalat
Jumat yang berbahagia...
Meski sangat
berbahaya, Islam telah menyediakan obat untuk menerapi penyakit hasad tersebut.
Salah satunya yaitu dengan memandang setiap peristiwa, baik menyenangkan atau
tidak sebagai ketetapan dan takdir dari Allah, maka penyakit hasad itu dapat
diredam. Sebab, takdir Allah tidak tertolak dan selalu tersimpan di baliknya
hikmah dan kebaikan. Allah SWT berfirman:
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا
شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi
kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
Jamaah shalat
Jumat yang berbahagia...
Kalau kita
menyadari bahwa semua adalah takdir Allah, maka saat orang lain mendapatkan
kenikmatan, sifat hasad tak akan menyala. Sebab, keyakinan di atas sudah
membentenginya. Membiarkan hasad muncul akan menjadi sumber kegelisahan. Karena
substansi dari sifat hasad adalah menolak takdir dan ketentuan Allah, padahal
takdir Allah tidak bisa ditolak.
Jamaah shalat
Jumat yang berbahagia...
Demikian
khutbah pertama ini. Semoga Allah SWT memberi taufik dan hidayah. Aamiin...
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ
العَلِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Jamaah shalat
Jumat yang berbahagia...
Ubadah bin
Shomit RA, salah seorang sahabat Rasulullah SAW, pernah berpesan kepada
anaknya, "Wahai anakku, sungguh engkau tidak akan mendapatkan kelezatan
hakikat iman hingga engkau meyakini bahwasanya apa yang telah ditakdirkan oleh
Allah akan menimpamu tidak akan luput darimu, dan apa yang ditakdirkan tidak
menimpamu tidak mungkin mengenai dirimu." (HR. Abu Dawud)
Jamaah shalat
Jumat yang berbahagia...
Semoga kita
dapat terhindar dari penyakit hasad, sebuah penyakit hati yang dapat membuat
amalan kebaikan kita menjadi sia-sia. Rasulullah SAW bersabda,
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ
فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
“Hati-hatilah
kalian dari hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana
api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)
Berbahagilah
orang-orang yang bisa mengatasi penyakit hasad, semoga kita termasuk di
dalamnya. Aamiin...
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا
غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا
وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ،
ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ، اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا
عَلَى طَاعَتِكَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي
الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
وَصَلى الله وسَلم عَلَى
مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا وآخر دَعْوَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
0 komentar:
Posting Komentar