Sukoharjo - Pekikan takbir yang diteriakkan para peserta Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah Sukoharjo membahana memenuhi ruang Auditoriun Moh. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kartasura, Sukoharjo, Ahad (10/4/2016) sore. Mereka semua bersukacita atas ditetapkannya Wiwoho Aji Santoso, S.Pd sebagai Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo periode 2016-2021. Wiwoho menggantikan Ketua PDM Sukoharjo sebelumnya Dr. H. Guntur Subiyantoro, M.Si.
Sebelumnya, pemilihan formatur Musyda dilakukan dengan e-voting. Perolehan suara terbanyak 11 formatur diraih oleh H. Sholahuddin Sirizar, Lc, M.A, sedangkan Wiwoho sendiri berada para urutan ke-5. Di Muhammadiyah, peraih suara terbanyak pada formatur tidak otomatis langsung ditetapkan sebagai ketua. Musyawarah 11 Formatur yang bertempat di aula rektor UMS berlangsung hampir dua jam. Para peserta Musyda juga sudah tidak sabar menunggu "Bupati Muhammadiyah" yang baru.
Maka, saat panitia pemilihan H. Muh. Saleh, M.Pd memasuki ruang sidang utama, tepuk tangan riuh pun segera mewarnai ruangan yang awalnya penuh dengan perbincangan para peserta Musyda.
"Setelah perbincangan panjang, dengan ini panitia pemilihan menetapkan Bapak Wiwoho Aji Santoso sebagai Ketua PDM Sukoharjo periode 2016-2021," ucap H. Muh Saleh yang langsung disambut dengan pekikan takbir oleh peserta Musyda.
Wiwoho dalam sambutannya sebagai ketua terpilih mengungkapkan, hampir semua formatur merasa tidak pantas untuk menjadi Ketua PDM Sukoharjo, termasuk peraih suara terbanyak, Ustadz Sirizar.
"Ustadz Sirizar sungguh sangat tawadhu (rendah hati-red) dengan mengatakan bahwa beliau masih perlu banyak belajar lagi di Muhammadiyah dan menyatakan tidak bersedia untuk menjabat sebagai ketua," ungkapnya.
Wiwoho selanjutnya juga bertanya kepada para peserta Musyda yang merupakan perwakilan dari cabang dan ranting Muhammadiyah se-Kabupaten Sukoharjo. "Apakah Bapak-bapak bersedia menerima saya sebagai Ketua PDM Sukoharjo?"
Para peserta Musyda pun menyahut dengan serentak, "bersedia...!"
Wiwoho mengakhiri sambutannya dengan pekikan takbir tiga kali dan disambut takbir juga oleh para peserta Musyda.
Diungkapkan juga oleh Ketua PDM Sukoharjo periode 2010-2015 Dr. H. Guntur Subiyantoro, M.Si yang juga masuk dalam 11 formatur, bahwa Ustadz Sirizar berkali-kali menolak untuk ditetapkan untuk duduk sebagai Ketua.
"Hingga lima kali ditembak untuk jadi Ketua, Ustadz Sirizar tetap saja menolak," kata Dr. Guntur usai pleno pengumunan ketua terpilih.
Sebelumnya, pemilihan formatur Musyda dilakukan dengan e-voting. Perolehan suara terbanyak 11 formatur diraih oleh H. Sholahuddin Sirizar, Lc, M.A, sedangkan Wiwoho sendiri berada para urutan ke-5. Di Muhammadiyah, peraih suara terbanyak pada formatur tidak otomatis langsung ditetapkan sebagai ketua. Musyawarah 11 Formatur yang bertempat di aula rektor UMS berlangsung hampir dua jam. Para peserta Musyda juga sudah tidak sabar menunggu "Bupati Muhammadiyah" yang baru.
Maka, saat panitia pemilihan H. Muh. Saleh, M.Pd memasuki ruang sidang utama, tepuk tangan riuh pun segera mewarnai ruangan yang awalnya penuh dengan perbincangan para peserta Musyda.
"Setelah perbincangan panjang, dengan ini panitia pemilihan menetapkan Bapak Wiwoho Aji Santoso sebagai Ketua PDM Sukoharjo periode 2016-2021," ucap H. Muh Saleh yang langsung disambut dengan pekikan takbir oleh peserta Musyda.
Wiwoho dalam sambutannya sebagai ketua terpilih mengungkapkan, hampir semua formatur merasa tidak pantas untuk menjadi Ketua PDM Sukoharjo, termasuk peraih suara terbanyak, Ustadz Sirizar.
"Ustadz Sirizar sungguh sangat tawadhu (rendah hati-red) dengan mengatakan bahwa beliau masih perlu banyak belajar lagi di Muhammadiyah dan menyatakan tidak bersedia untuk menjabat sebagai ketua," ungkapnya.
Wiwoho selanjutnya juga bertanya kepada para peserta Musyda yang merupakan perwakilan dari cabang dan ranting Muhammadiyah se-Kabupaten Sukoharjo. "Apakah Bapak-bapak bersedia menerima saya sebagai Ketua PDM Sukoharjo?"
Para peserta Musyda pun menyahut dengan serentak, "bersedia...!"
Wiwoho mengakhiri sambutannya dengan pekikan takbir tiga kali dan disambut takbir juga oleh para peserta Musyda.
Diungkapkan juga oleh Ketua PDM Sukoharjo periode 2010-2015 Dr. H. Guntur Subiyantoro, M.Si yang juga masuk dalam 11 formatur, bahwa Ustadz Sirizar berkali-kali menolak untuk ditetapkan untuk duduk sebagai Ketua.
"Hingga lima kali ditembak untuk jadi Ketua, Ustadz Sirizar tetap saja menolak," kata Dr. Guntur usai pleno pengumunan ketua terpilih.
0 komentar:
Posting Komentar