Persoalan Syiah memang masih menjadi hal yang bersifat abu-abu bagi sebagian umat Islam di Indonesia. Lantas bagaimana posisi Muhammadiyah menyikapi hal tersebut? Menurut Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah KH. Faturrahman Kamal, Lc, M.Si, substansi yang semestinya dijadikan acuan oleh warga Muhammadiyah ialah apa yang sudah secara tegas disampaikan oleh Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, bahwa ajaran Syi'ah jelas menyimpang dan bertentangan dengan paham keagamaan yang diyakini Muhammadiyah. Di antaranya masalah imamah dan 'ishmahnya para imam, dan lain-lain. Menurut Ustadz Faturrahman, agar warga Muhammadiyah tidak bingung, semestinya fatwa otoritas keagamaan persyarikataan tersebut dijadikan acuan dan diikuti.
"Adapun menolak keberadaan Syi'ah dan aliran-aliran menyimpang lainnya merupakan domain politik yang menjadi wewenang Pimpinan Pusat Muhammadiyah," ungkap Ustadz Faturrahman sebagaimana dikutip dalam akun facebook Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustadz Fahmi Salim, Lc, M.A.
"Dengan demikian wilayah teologi sudah selesai. Muktamar mengamanahkan dialog berprinsip pada sikap menerima otentisitas Al-Qur'an dan memuliakan semua sahabat radliallahu 'anhum," lanjut Ustadz Faturrahman.
Ustadz Faturrahman menambahkan, kalaupun harus ada dialog, tak lebih dari sekedar mencari solusi dan titik temu intra umat Islam dalam mensikapi keberadaan Syi'ah.
"Dan kita tidak perlu ikut-ikutanan tren konflik berdarah di Timur Tengah," tegasnya.
Menurut Ustadz Faturahman, hal ini sudah ditegaskan olehnya pada saat mewakili Muhammadiyah dalam acara Ijtimak Ulama Nusantara di Malaysia. Bahwa Muhammadiyah punya tradisi non kekerasan.
Dalam akun facebook Ustadz Fahmi Salim juga disampaikan bahwa Ketua MTT PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Syamsul Anwar menyampaikan fatwa tersebut di hadapan Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir, M.Si, para pimpinan PPM dan perwakilan Majelis/Lembaga pada acara Raker PPM dan UPP tingkat pusat di hotel Jogja Plaza, Sabtu 21 Nopember 2015. [red/fb]
0 komentar:
Posting Komentar