728x90 AdSpace

Latest News
Jumat, 18 September 2015

Kyai Said Aqil Siroj: Muhammadiyah G*bl*k


Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan rekaman video diskusi Kyai Said Aqil Siroj. Dalam ceramahnya itu, Said Aqil sangat bangga dengan paham Ahlu Sunnah ala NU. Menurutnya, paham Ahlu Sunnah ala NU sudah ada sejak zaman sahabat, bahkan sejak zaman Rasul.
“Yang persis zaman Rasul ini ya NU ini,” demikian menurutnya.
Saya tidak akan menyanggah pemahaman Pak Kyai Said Aqil yang menganggap bahwa NU persis seperti prilaku sahabat nabi. Saya tidak akan menyanggah mengenai klaim sepihak bahwa hanya ajaran NU-lah yang dianggap sebagai representatif Ahlu Sunnah Wal Jamaah, sementara selain NU bukan Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang tidak sesuai dengan ajaran Nabi.
Bagi yang membaca kitab kuning pun paham, kapan istilah Ahlu Sunnah yang terlembagakan itu muncul. Mereka juga tahu, bahwa Ibnu Hambal yang berpaham Ahlu Sunnah lebih dulu muncul dibandingkan dengan Imam Asy'ari. Meski demikian, mereka tidak mau merujuk Ibnu Hambal sebagai paham Ahlu Sunnah, padahal jika dilihat dari rentetan waktu, masa Ibnu Hambal lebih dekat dengan sahabat dibandingkan dengan Imam Asy'ari.
Membanggakan kelomponya sendiri itu hal yang sangat wajar.



كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ



"Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing)."  (Q.S. Al-Mu’minun : 32 ).
Dalam ceramahnya Pak Kyai mengatakan memuji Rasulullah adalah bagian dari sunnah taqririyah, sehingga membaca ndiba, barzanji, dan maulid nabi merupakan sunnah taqririyah. Jadi goblok orang yang tidak tahu kalau ini bagian dari sunnah.
“Saya mengatakan goblok itu pada Muhammadiyah,” tegas Kyai Said.
Yang saya sayangkan dari pernyataan Pak Kyai adalah bahasa yang sangat kasar dan arogan. Layakkah seorang Kyai menggoblok-goblokkan kelompok lain? Etiskah seorang Kyai yang menjadi Ketua sebuah organisasi Islam terbesar dan mengaji puluhan kitab kuning, menganggap goblok dan melecehkan organisasi Islam lainnya?
Pak Kyai, sejak kapan Muhammadiyah menyatakan bahwa memuji Rasulullah itu terlarang? Apakah Anda bisa menunjukkan Fatwa Majelis Tarjih yang menyatakan bahwa memuji Rasulullah itu haram? Jika tidak, berarti Pak Kyai telah memfitnah Muhammadiyah. Pak Kyai sendiri tahu, apa konsekwensi bagi penebar fitnah itu.
Silahkan Pak Kyai angkat NU setinggi langit. Tapi janganlah dibarengi dengan merendahkan kelompok lain. Kita berislam diajarkan untuk menjaga etika dan kesopanan. Organisasi itu sesungguhnya bukan agama. Ia sekadar sarana perjuangan untuk menegakkan agama Islam.
Rasulullah itu diutus untuk menebarkan kedamaian dan menyempurnakan akhlak. Rasul tidak pernah sekalipun mencaci orang kafir atau orang munafik yang memusuhi beliau. Dengan akhlak ini, ajaran Islam bisa diterima dan tersebar di berbagai penjuru dunia.
Anda ini seorang Kyai dan pemimpin organisasi Islam terbesar. Segala perkataan dan perbuatan Anda akan disorot oleh umat. Jika Anda merendahkan dan mencaci orang lain, jangan salahkan jika kemudian akan muncul reaksi balik dari orang awam yang akan mencerca dan menghina Anda. Mereka berbuat itu, karena meneladani sikap Anda.



Video lengkapnya bisa dicek di bawah:


cek pada menit ke 1:45:31



Sumber: Sangpencerah.com
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Kyai Said Aqil Siroj: Muhammadiyah G*bl*k Rating: 5 Reviewed By: Admin 1 TablighMu