728x90 AdSpace

Latest News
Senin, 24 Agustus 2015

[Fatwa Tarjih] Allah Bersemayam di Atas ‘Arsy


Pertanyaan:

Ada seorang muballigh dari luar Batang menjelaskan bahwa Allah tidak berada di atas, berdasarkan surat Qaf ayat 16. Kami masih ragu-ragu, sebab selama ini kami pahami bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy. Apa pemahaman kami ini yang keliru? Mohon penjelasannya!
Penanya: Sujarwo, Batang

Jawab:
Sebelum kami jelaskan masalah yang Anda tanyakan, kami kutipkan terlebih dahulu ayat-ayat yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala bersemayam di atas ‘Arsy dan ayat-ayat yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah sangat dekat dengan kita:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…”
(QS. al-A’raf [7]: 54)

Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4.

Ayat-ayat tersebut semuanya menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala bersemayam diatas ‘Arsy.

Adapun ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dekat disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 5 kali, antara lain ialah:

وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ….
“ … dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya…” (QS. Qaf [5]: 16)

Kemudian disebutkan pada: surat al-Baqarah (2): 186, Hud (11): 61, Saba’ (34): 50 dan al-Waqi’ah (56): 85.

Ayat-ayat tersebut memberikan pengertian bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat dekat kepada kita. Jika dilihat secara sepintas, seakan-akan ayat-ayat tersebut bertentangan, antara ayat yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah jauh, dan ayat yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dekat. Sebenarnya ayat-ayat tersebut tidaklah bertentangan, sebab dapat dikompromikan antara satu ayat dengan ayat lainnya.

Pengertian ‘Arsy
Arsy, para ahli bahasa mengartikan ‘Arsy sebagai singgasana, bangunan, istana atau tahta. Kata tersebut berasal dari ‘arasya – ya’rusyu, yang berarti membangun.

Para ulama berbeda pendapat mengenai makna ‘Arsy; Rasyid Ridha dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ‘arsy adalah pusat pengendalian segala  persoalan semua makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala di alam semesta, sebagaimana dijelaskan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala pada surat Yunus (10):

ثم استوى على العرش … 
Kemudian Dia bersemayam dia tas ‘Arsy”

Gambaran fisik ‘Arsy, merupakan hal gaib yang tiada seorangpun dapat mengetahuinya, kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala, di mana letaknya dan berapa besarnya. Masalah ‘Arsy telah lama menjadi topik pembicaraan yang kontroversial, apakah ‘Arsy itu bersifat material ataukah bersifat immaterial.

Hal ini terjadi karena tidak ada penjelasan rinci baik dalam al-Qur’an maupun dalam al-Hadits. Al-Qur’an hanya menjelaskan bahwa al-‘Arsy adalah singgasana. Maka kami berpendapat bahwa kita wajib menyakini keberadaannya, yang hakikatnya hanya diketahui Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita tidak perlu mencari-cari seberapa besarnya dan seberapa jauhnya atau tingginya.

Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala beristiwa’atau bersemayam di atas ‘Arsy, dan kita wajib beriman kepada-Nya dengan tidak perlu bertanya-tanya bagaimana dan dimana.

Adapun yang dimaksud dengan qarib, (dekat) ialah: Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’alamengetahui segala sesuatu, Dia mendengar perkataan manusia, dan melihat segala macam perbuatannya, tidak ada hijab antara Allah Subhanahu wa Ta’ala dan manusia, tiada perantara atau wali yang menyampaikan doa’a mereka kepada Allah, tiada yang membantu-Nya dalam mengabulkan permohonan manusia kepada-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan do’a manusia tanpa perantara seorangpun, apabila sesorang berdo’a kepada-Nya, sebab Allah-lah yang menciptakannya, Dia Maha Mengetahui segala apa yang ada dalam hati setiap orang. Demikianlah yang dimaksud dengan “aqrabu ilaihi min hablil warid”. (lebih dekat kepadanya daripada urat leher) yang disebutkan dalam surat Qaf (50): 16.

Maka jelaslah, bahwa ayat-ayat tersebut tidak bertentangan antara ayat yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala bersemayam di atas ‘Arsy, dengan ayat yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat dekat dengan kita.

Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: [Fatwa Tarjih] Allah Bersemayam di Atas ‘Arsy Rating: 5 Reviewed By: Admin 1 TablighMu