Makassar - Haedar Nashir resmi ditetapkan menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. Penetapan Haedar diputuskan setelah rapat terbatas 13 formatur terpilih yang menetapkannya menjadi Ketua Umum dan peserta Muktamar Muhammadiyah ke-47 menerima hasil itu secara aklamasi. Berikut profil singkat Ketua Umum PP Muhammadiyah yang baru tersebut.
Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. lahir di Bandung 25 Februari 1958. Menamatkan pendidikan dasar di Bandung, yaitu SD Ciparay Bandung, Pondok Pesantren Cintawana dan SMA Negeri 10 Bandung. Haedar hijrah ke Yogyakarta untuk berkuliah di STPMD Yogyakarta. Setelah memperoleh gelar S1, Haedar tetap tinggal di Yogyakarta dan kembali mengambil kuliah untuk menyelesaikan gelar S2 dan S3 pada bidang Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gajah Mada (UGM).
Dunia perkuliahan telah menjadi nafas seorang Haedar. Dia banyak menghabiskan aktifitasnya dengan bekerja sebagai Dosen pada Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Haedar dikenal sebagai penulis yang produktif di kalangan Muhammadiyah. Di antara judul buku yang pernah ditulisnya adalah 'Muhammadiyah Gerakan Pembaruan', 'Memahami Ideologi Muhammadiyah, 'Islam Syariat', 'Muhammadiyah Abad Kedua' dan masih banyak yang lainnya. Melalui buku-buku yang ditulis maupun tulisan-tulisannya di Majalah Suara Muhammadiyah, Haedar juga dikenal sebagai penjaga ideologi Muhammadiyah.
Haedar Nashir menjadi anggota Muhammadiyah di Cabang Ngampilan, Yogyakarta sejak tahun 1983 dengan Nomor Baku 545549. Haedar pernah menjadi Ketua PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) periode 1983-1986. Suami dari Ketua PP Aisyiyah Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.Si, M.M ini juga sempat duduk sebagai Ketua Departemen Kader PP Pemuda Muhammadiyah periode 1985-1990, Ketua Badan Pendidikan Kader dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah (BPK-PAMM) PP Muhammadiyah periode 1985-1995 dan 1995-2000 dan Sektretaris PP Muhammadiyah 2000-2005.
S
Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. lahir di Bandung 25 Februari 1958. Menamatkan pendidikan dasar di Bandung, yaitu SD Ciparay Bandung, Pondok Pesantren Cintawana dan SMA Negeri 10 Bandung. Haedar hijrah ke Yogyakarta untuk berkuliah di STPMD Yogyakarta. Setelah memperoleh gelar S1, Haedar tetap tinggal di Yogyakarta dan kembali mengambil kuliah untuk menyelesaikan gelar S2 dan S3 pada bidang Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gajah Mada (UGM).
Dunia perkuliahan telah menjadi nafas seorang Haedar. Dia banyak menghabiskan aktifitasnya dengan bekerja sebagai Dosen pada Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Haedar dikenal sebagai penulis yang produktif di kalangan Muhammadiyah. Di antara judul buku yang pernah ditulisnya adalah 'Muhammadiyah Gerakan Pembaruan', 'Memahami Ideologi Muhammadiyah, 'Islam Syariat', 'Muhammadiyah Abad Kedua' dan masih banyak yang lainnya. Melalui buku-buku yang ditulis maupun tulisan-tulisannya di Majalah Suara Muhammadiyah, Haedar juga dikenal sebagai penjaga ideologi Muhammadiyah.
Haedar Nashir menjadi anggota Muhammadiyah di Cabang Ngampilan, Yogyakarta sejak tahun 1983 dengan Nomor Baku 545549. Haedar pernah menjadi Ketua PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) periode 1983-1986. Suami dari Ketua PP Aisyiyah Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.Si, M.M ini juga sempat duduk sebagai Ketua Departemen Kader PP Pemuda Muhammadiyah periode 1985-1990, Ketua Badan Pendidikan Kader dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah (BPK-PAMM) PP Muhammadiyah periode 1985-1995 dan 1995-2000 dan Sektretaris PP Muhammadiyah 2000-2005.
S
0 komentar:
Posting Komentar