Pertanyaan: Bagaimana mendudukkan hadis tentang shalat sunnah dua rekaat setelah Ashar?
Jawab: Hadis-hadis tersebut antara lain:
a. Dari Ummu Salamah radhiallahu ‘anha berkata: saya mendengar Nabi shalallahu ‘alaih wasallam melarang kita untuk shalat dua rekaat setelah Ashar, kemudian saya melihat beliau melakukannya, adapun beliau melakukannya ketika beliau selesai shalat ashar dan beliau masuk ke kamarku, di sisiku ada beberapa wanita bani Haram dari kalangan Anshar, lalu beliau shalat dua rekaat, maka aku perintahkan seorang jariyah (pelayan) untuk mendekati beliau, dan katakanlah kepada beliau, Ummu Salamah berkata kepada Engkau, “wahai Rasulullah, dia dengar engkau melarang orang untuk mengerjakan dua rekaat ini, tetapi saya melihat engkau mengerjakannya?”. Maka jika beliau mengisyaratkan dengan tangannya, mundurlah engkau dari padanya, maka jariyah itu pun menjauh dari beliau. Setelah Nabi bersalam, beliau pun berkata: “Wahai anak perempuan Abi Umayyah, engkau bertanya tentang dua rekaat sesudah Ashar? Sesungguhnya telah datang kepadaku beberapa orang dari bani Abdil Qaisy yang menyibukkanku, sehingga aku tak dapat melaksanakan dua rekaat setelah Dhuhur, maka inilah sholat ba’diyah Dhuhur itu” (HR. Bukhari dan Muslim).
b. Dari Abi Harmalah ia mengatakan, bahwa Abu Salamah Ibn Abdirrahman bertanya kepada Aisyah tentang dua rekaat yang Rasulullah kerjakan sesudah shalat Ashar, maka Aisyah menjawab: “Nabi biasanya mengerjakan shalat tersebut sebelum Ashar, dan pada suatu hari beliau tidak bisa mengerjakannya atau terlupa, maka beliau mengerjakannya setelah sholat Ashar, dan menetapkan kebolehannya untuk melakukannya”. (HR. Muslim)
Dari hadis-hadis di atas para ulama memahami bahwa shalat dua rekaat setelah Ashar diperbolehkan dengan adanya sebab, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah yang mengqadha’ shalat sunnah yang beliau tinggalkan sebelumnya.
Dijawab setelah disidangkan oleh: Majelis Tarjih dan Tajdid PC Muhammadiyah Blimbing Sukoharjo – Jateng, Ketua: Sahadi Mulyo Hartono, S.Pd.I.
0 komentar:
Posting Komentar