Sukoharjo - Sekitar limaribuan umat Islam dari berbagai macam elemen di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah memenuhi Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo pada Ahad (12/4/2015). Mereka begitu antusias untuk menghadiri Tabligh Akbar dengan tajuk “Menjalin Silaturahmi, Menjaga Keutuhan NKRI dan Mewaspadai Pengaruh Syi’ah” yang diselenggarakan oleh Forum Bersama Umat Islam (FBUI) Sukoharjo.
Tabligh Akbar tersebut menghadirkan dua pemateri, yaitu Habib Achmad bin Zein Alkaff, yang merupakan A’wan Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul ‘Ulama’ (PWNU) Jawa Timur dan Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, serta Ustadz H. Sholahuddin Sirizar, Lc, M.A, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng dan Direktur Pondok Pesantrem Imam Syuhodo Sukoharjo.
Dr. H. Guntur Subiyantoro, M.Si yang merupakan Ketua Panitia kegiatan menyatakan bahwa Tabligh Akbar tersebut dilatarbelakangi kekhawatiran akan semakin maraknya kejadian-kejadian disintegrasi yang ada di negeri-negeri kaum muslimin utamanya di Timur Tengah seperti di Iraq, Suriah, Libanon dan Yaman. Ketua PD Muhammadiyah Sukoharjo ini berharap agar umat waspada, agar kekacauan yang dilakukan oleh Syiah di Timur Tengah tersebut tidak menular ke Indonesia. Pihaknya juga membantah tuduhan sebagian kalangan yang mengatakan bahwa kegiatan tersebut diadakan untuk memprovokasi dan memecah belah umat Islam.
“Kalau yang namanya ISIS kita sudah tahu dan juga sudah sepakat untuk tidak sepakat dengan adanya ISIS. Kalau ISIS melakukan propaganda secara terus terang dan kelihatan, tapi yang namanya Syiah itu pelan tapi pasti. Mereka berdakwah dengan masif dan pelan sehingga kita tidak terasa ternyata di kanan kiri kita sudah dikepung oleh Syiah,” paparnya.
Menurut Dr. Guntur Syiah jauh lebih berbahaya daripada ISIS, karena mereka bertaqiyyah, bersembunyi dan menyamar.
“Kita tidak ingin Islam dan negeri kita Indonesia ini diobok-obok oleh Syiah seperti di Timur Tengah. Mari kita rapatkan barisan untuk mewaspadai gerakan-gerakan yang membawa kepada disintegrasi bangsa,” ajaknya kepada para jamaah.
Wakil Bupati Sukoharjo Drs. H. Haryanto, M.M yang hadir mewakili Bupati menyampaikan bahwa pemerintah daerah mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut dan mengajak masyarakat untuk selalu mempererat persaudaran dan menghilangkan segala perbedaan dalam rangka menjaga kondusifitas dan ketentraman yang ada di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Ustadz Sholahuddin yang diberi kesempatan pertama menyampaikan materinya seputar makna, kewajiban dan tahapan-tahapan ukhuwah Islamiyyah. Dalam pemaparannya, Ustadz lulusan Universitas Bagdad Iraq tersebut menghimbau umat Islam akan pentingnya menjalin ukhuwah Islamiyyah untuk melawan musuh Islam secara bersama-sama.
Sedangkan Habib Achmad bin Zein Alkaf sebagai pemateri kedua menjelaskan panjang lebar tentang seluk beluk, ajaran dan aqidah agama Syi’ah. Ketua Bidang Organisasi Yayasan Al Bayyinat tersebut juga mengungkapkan sepak terjang Syi’ah di berbagai negara yang pada akhirnya bisa mengancam stabilitas keamanan negara yang mereka tinggali.
Tabligh akbar ini terbilang langka karena didukung oleh berbagai elemen ormas Islam tingkat Kabupaten Sukoharjo, seperti MUI, PD Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM), Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA), Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), Satgas MTA, Tapak Suci, IRMAS, Al-Qoyyim dan lain-lain. [red/nas]
0 komentar:
Posting Komentar