Jakarta - Tindakan anarkisme massa masih berlangsung di Masjid As Salam. Jum'at (17/2) yang lalu mereka telah memukul takmir Masjid As Salam di dalam masjid sehabis Jum'atan. Sabtu kemarin plang Masjid As Salam telah dicopot paksa oleh massa. Seperti diketahui, sebelumnya plang tersebut dicoret-coret.
Sekedar diketahui, sejarah awal mula sehingga terjadi kerusuhan, dimulai dua atau satu tahun silam. Tanpa diketahui siapa yang melakukan, papan nama dan logo Muhammadiyah yang terpampang di depan masjid dicoret cat hitam. Selain itu, tanpa diketahui pelakunya, terpasang spanduk berbunyi 'Masjid Muhammadiyah tersebut adalah milik Allah'.
Tidak lama kemudian, tindakan kriminal pun meletus. Beberapa CCTV masjid yang terpasang di beberapa titik dirusak. Bahkan, bale-bale yang ada di samping masjid dibakar orang tak dikenal. Setelah itu, sekelompok orang dengan kebrutalannya, menanam papan nama baru bernada provokatif di depan masjid yang berbunyi 'Tanah Ini Milik Negara'.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cengkareng kemudian mengirim surat ke berbagai pihak yang isinya pemberitahuan akan mencopot papan tersebut, apabila pihak aparat tidak melakukan tindakan pencopotan.
Tidak lama kemudian, tindakan kriminal pun meletus. Beberapa CCTV masjid yang terpasang di beberapa titik dirusak. Bahkan, bale-bale yang ada di samping masjid dibakar orang tak dikenal. Setelah itu, sekelompok orang dengan kebrutalannya, menanam papan nama baru bernada provokatif di depan masjid yang berbunyi 'Tanah Ini Milik Negara'.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cengkareng kemudian mengirim surat ke berbagai pihak yang isinya pemberitahuan akan mencopot papan tersebut, apabila pihak aparat tidak melakukan tindakan pencopotan.
Sampai saat ini belum ada tindakan tegas dari pihak polisi, padahal Pak Din Syamsuddin dan Meneger Nasution (Komnas HAM) sudah mengirimkan himbauan ke Plt. POLRI. [red/sp]
0 komentar:
Posting Komentar