Yogyakarta - Setelah mendengar tentang kasus Masjid As Salam Cengkareng Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Daerah Istimewa Yogyakarta segera melakukan musyawarah para pimpinan dan Komandan KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) dan juga meminta pendapat dari para ayahanda Muhammadiyah Wilayah DIY.
Dari musyawarah tersebut menghasilkan hasil sebagai berikut:
Bismillahirrahmanirrahim... PWPM DIY setelah melakukan musyawarah beberapa pimpinan salah satunya dengan komandan operasional KOKAM dan juga meminta pendapat dari beberapa anggota PWM DIY maka berkaitan dengan kasus Masjid Assalam Jalan Utama V, Cengkareng maka kami sampaikan hal-hal berikut :
1. Kokam DIY pro aktif memantau kasus Masjid Jami Assalam di Cengkareng.
2. Kokam DIY akan mengadakan Aksi mendukung pengembalian asset Masjid Jami Assalam Cengkareng ke tangan Muhammadiyah.
3. Bila diperlukan sebagai bentuk dukungan Ketua PWPM DIY dan Dan Ops Kokam DIY dan anggota Kokam DIY akan berangkat ke lokasi.
4. Bila situasi gawat dan ada perintah dari Muhammadiyah, Kokam DIY akan memberangkatkan Kokam DIY kesana.
Untuk perlu diketahui, kekuatan KOKAM di DIY yang diketahui publik Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk oleh Kepolisian dan TNI. Hal ini terbukti berbagai aksinya yang senyap oleh media namun sukses besar di lapangan. Berulangkali KOKAM DIY bersama KOKAM Jawa Tengah khususnya Klaten mengagalkan kegiatan kristinisasi berkedok baksos di Kabupaten Gunungkidul DIY. Termasuk pula ketika KOKAM menolak Pelaksanaan acara Adiyuswo yang dimana saat itu adalah kegiatan Ummat Kristiani terbesar se Pulau Jawa yang rencana awalnya akan dilaksanakan di Lapangan Pusat Latihan Tempur (Pusdiklat) Kecamatan Paliyan Gunungkidul dan dialihkan ke gereja masing-masing.
Seperti halnya kebanyakan Warga Yogyakarta lainnya yang ramah tamah, KOKAM di dalam kesehariannya sangat ramah, namun jika disenggol dan diganggu apalagi itu berkaitan dengan ideologi Muhammadiyah dan Ajaran Agama Islam, KOKAM DIY akan lebih keras daripada singa. Polisi dan TNI-pun mengangkat topi kepada KOKAM DIY karena memang gerakan KOKAM selama ini garang karena berada di jalan kebenaran. [red/wmn]
Untuk perlu diketahui, kekuatan KOKAM di DIY yang diketahui publik Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk oleh Kepolisian dan TNI. Hal ini terbukti berbagai aksinya yang senyap oleh media namun sukses besar di lapangan. Berulangkali KOKAM DIY bersama KOKAM Jawa Tengah khususnya Klaten mengagalkan kegiatan kristinisasi berkedok baksos di Kabupaten Gunungkidul DIY. Termasuk pula ketika KOKAM menolak Pelaksanaan acara Adiyuswo yang dimana saat itu adalah kegiatan Ummat Kristiani terbesar se Pulau Jawa yang rencana awalnya akan dilaksanakan di Lapangan Pusat Latihan Tempur (Pusdiklat) Kecamatan Paliyan Gunungkidul dan dialihkan ke gereja masing-masing.
Seperti halnya kebanyakan Warga Yogyakarta lainnya yang ramah tamah, KOKAM di dalam kesehariannya sangat ramah, namun jika disenggol dan diganggu apalagi itu berkaitan dengan ideologi Muhammadiyah dan Ajaran Agama Islam, KOKAM DIY akan lebih keras daripada singa. Polisi dan TNI-pun mengangkat topi kepada KOKAM DIY karena memang gerakan KOKAM selama ini garang karena berada di jalan kebenaran. [red/wmn]
0 komentar:
Posting Komentar