Jakarta – Immawan Muhammad Amiri Al-Aminy, kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat, siap bersaing kembali di kancah event dan konferensi Internasional, setelah mengikuti event ‘Youth Jam Malaysia’, pertengahan tahun 2014 di Kepulauan Penang (Penang Island), lalu berpartipasi aktif kembali pada tanggal 3-6 Februari 2015 silam. Dalam acara tersebut, DPP IMM mengirimkan 10 kader terbaik dari berbagai daerah dan universitas yang telah melewati proses seleksi, peserta yang ada dari Jakarta, Banten, Kalimantan dan lain-lain, untuk mengikuti acara konferensi Internasional yang bertemakan World Interfaith Harmony Week and Tolerance 2015, berlangsung di International Islamic University Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kegiatan ini diikuti oleh 100 mahasiswa/pemuda dari berbagai negara dan agama untuk berdialog dengan dihadirkannya juga tokoh pemuka agama Islam, Katholik, Koptik Ortodox, Sikh, Budha dan Hindu yang ada di Malaysia sebagai panelis/narasumber membahas mengenai Interfaith Harmony, agar terciptanya suatu perdamaian dan kerukunan antar beragama. Peserta dalam acara tersebut berasal dari India, Turki, Sudan, Bangladesh, Somalia, Iran, Malaysia dan juga Indonesia. Kami sangat beruntung dari IMM-lah organisasi yang diundang untuk mewakili Indonesia,” demikian pernyataan dari Immawan, salah satu delegasi Indonesia dalam acara Interfaith Harmony. Sesi dialog dimulai dengan pengalaman dalam meningkatkan keharmonisan dan juga satu pemahaman. Dilanjutkan dengan pengalaman dari Uni Emirat Arab (UEA), ketika itu Sutan ikut membantu dalam pembangunan Gereja Koptik Ortodox.
Pembicara yang dihadirkan tidak hanya pemuka agama di Malaysia, namun juga pembicara berkelas internasional yang berasal dari India, Australia, Turki, dan UEA. “Kami tahu dan mulai belajar dari pengalaman-pengalaman mereka sebagai para tokoh pemuka agama dan kamipun membandingkan pengalaman tersebut dengan yang ada di Indonesia saat ini sebagai Tanah Air Tercinta,” tutur Immawan yang juga sebagai mahasiswa aktif UIN Jakarta.
"Dalam momentum acara WIHW, kita bisa berbagi pengalaman yang menjadi keunggulan dan kelebihan yang dimiliki oleh Negara Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, demi mewujudkan keharmonisan, dan keadilan beragama, sehingga terwujudnya kebhinekaan (the Unity of Diversity),” papar Immawan ketika bertemu di sekretariat cabang IMM Ciputat. “Maka kita sebagai kader IMM harus berperan aktif dalam permasalahan beragama, baik tingkat Nasional maupun Internasional. Merajut Kebhinekaan menuju Keadilan dan Perdamaian, Bersama Dalam Perbedaan, Berbeda Dalam Persamaan,” paparnya saat mendengarkan ungkapan dari Ayahanda Prof. Dr. Din Syamsudin, M.A.
Selain acara tersebut, DPP IMM Periode 2014-2016 juga memiliki program-program internasional di bawah naungan Bidang Hubungan Luar Negeri dan Lembaga Kajian ASEAN dan Hubungan Multilateral Antar Negara. “Bahwa saya merasa bangga bahwa mereka mampu membawa nama baik Indonesia dalam konferensi internasional ‘World Interfaith Harmony Week’. Dengan adanya acara ini, besar harapan kami dapat menjadi bahan bakar pendorong semangat perjuangan para pemuda-pemudi Indonesia umumnya, dan kader ikatan khususnya. Untuk mendorong dan memotivasi kader-kader ikatan dalam berkarya dan mengembangkan potensinya dalam keilmuan dan kemampuan menguasai bahasa internasional,” kata Lembaga Kajian ASEAN dan Hubungan Multilateral Antar Negara DPP IMM Periode 2014-2016 Immawati Ratu Lala Syaila Fikria.
“Semoga ini dapat menjadi titik awal dan modal berharga serta pelecut semangat untuk kader-kader ikatan di daerah dalam mengembangkan potensi dan kemampuannya untuk menghadapi segala bentuk permasalahan yang terjadi di daerah lingkungan mereka. Semoga nama besar dan potensi yang terdapat dalam Jas Merah pada saat ini, selalu jaya dan berkembang dalam skala Nasional maupun skala Internasional. Inilah kami para kader-kader ikatan yang mencoba untuk berkarya, berjuang, dan berda’wah, serta untuk nama jas merah, perserikatan dan khususnya untuk negeriku tercinta Indonesia,” harapnya. [red/sp]
“Kegiatan ini diikuti oleh 100 mahasiswa/pemuda dari berbagai negara dan agama untuk berdialog dengan dihadirkannya juga tokoh pemuka agama Islam, Katholik, Koptik Ortodox, Sikh, Budha dan Hindu yang ada di Malaysia sebagai panelis/narasumber membahas mengenai Interfaith Harmony, agar terciptanya suatu perdamaian dan kerukunan antar beragama. Peserta dalam acara tersebut berasal dari India, Turki, Sudan, Bangladesh, Somalia, Iran, Malaysia dan juga Indonesia. Kami sangat beruntung dari IMM-lah organisasi yang diundang untuk mewakili Indonesia,” demikian pernyataan dari Immawan, salah satu delegasi Indonesia dalam acara Interfaith Harmony. Sesi dialog dimulai dengan pengalaman dalam meningkatkan keharmonisan dan juga satu pemahaman. Dilanjutkan dengan pengalaman dari Uni Emirat Arab (UEA), ketika itu Sutan ikut membantu dalam pembangunan Gereja Koptik Ortodox.
Pembicara yang dihadirkan tidak hanya pemuka agama di Malaysia, namun juga pembicara berkelas internasional yang berasal dari India, Australia, Turki, dan UEA. “Kami tahu dan mulai belajar dari pengalaman-pengalaman mereka sebagai para tokoh pemuka agama dan kamipun membandingkan pengalaman tersebut dengan yang ada di Indonesia saat ini sebagai Tanah Air Tercinta,” tutur Immawan yang juga sebagai mahasiswa aktif UIN Jakarta.
"Dalam momentum acara WIHW, kita bisa berbagi pengalaman yang menjadi keunggulan dan kelebihan yang dimiliki oleh Negara Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, demi mewujudkan keharmonisan, dan keadilan beragama, sehingga terwujudnya kebhinekaan (the Unity of Diversity),” papar Immawan ketika bertemu di sekretariat cabang IMM Ciputat. “Maka kita sebagai kader IMM harus berperan aktif dalam permasalahan beragama, baik tingkat Nasional maupun Internasional. Merajut Kebhinekaan menuju Keadilan dan Perdamaian, Bersama Dalam Perbedaan, Berbeda Dalam Persamaan,” paparnya saat mendengarkan ungkapan dari Ayahanda Prof. Dr. Din Syamsudin, M.A.
Selain acara tersebut, DPP IMM Periode 2014-2016 juga memiliki program-program internasional di bawah naungan Bidang Hubungan Luar Negeri dan Lembaga Kajian ASEAN dan Hubungan Multilateral Antar Negara. “Bahwa saya merasa bangga bahwa mereka mampu membawa nama baik Indonesia dalam konferensi internasional ‘World Interfaith Harmony Week’. Dengan adanya acara ini, besar harapan kami dapat menjadi bahan bakar pendorong semangat perjuangan para pemuda-pemudi Indonesia umumnya, dan kader ikatan khususnya. Untuk mendorong dan memotivasi kader-kader ikatan dalam berkarya dan mengembangkan potensinya dalam keilmuan dan kemampuan menguasai bahasa internasional,” kata Lembaga Kajian ASEAN dan Hubungan Multilateral Antar Negara DPP IMM Periode 2014-2016 Immawati Ratu Lala Syaila Fikria.
“Semoga ini dapat menjadi titik awal dan modal berharga serta pelecut semangat untuk kader-kader ikatan di daerah dalam mengembangkan potensi dan kemampuannya untuk menghadapi segala bentuk permasalahan yang terjadi di daerah lingkungan mereka. Semoga nama besar dan potensi yang terdapat dalam Jas Merah pada saat ini, selalu jaya dan berkembang dalam skala Nasional maupun skala Internasional. Inilah kami para kader-kader ikatan yang mencoba untuk berkarya, berjuang, dan berda’wah, serta untuk nama jas merah, perserikatan dan khususnya untuk negeriku tercinta Indonesia,” harapnya. [red/sp]
0 komentar:
Posting Komentar