Garut - Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin Ahad (4/1/2014) mengunjungi 2 Pesantren di Garut Jawa Barat. Dalam lawatannya, Din meresmikan sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus di komplek Muhammadiyah Boarding School Al Furqon, sebelum membekali Kader Muhammadiyah Garut bertempat di Pondok Pesantren Darul Arqam.
“Semua santri yang sedang belajar di sini, harus siap menjadi insan yang sanggup memajukan Ilmu Keislaman maupun Ilmu Umum. Namun kita harus tahu bahwa sebenarnya dalam Islam, tidak ada pembedaan, tidak ada pemisahan antara Ilmu Agama dan Ilmu Umum,” ujar Pak Din saat memberikan ceramah di depan sekitar 1000 warga Muhammadiyah di Ponpes Al Furqon seperti dikutim laman Muhammadiyah.
“Dulu, banyak intelektual Muslim dunia yang berprestasi dan diakui dunia misalnya Al Jabbar. Sekarang, saatnya kader Muhammadiyah menyusul prestasi tersebut,” kata Pak Din disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Direktur Muhammadiyah Boarding School Al Furqan, Yanta Asysyatibi menjelaskan, pesantrennya, akan disiapkan sebagai kawah candradimuka, atau tempat penggemblengan kader Muhammadiyah di Garut, guna menyambut himbauan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
“Insya Allah, kami siap menjadikan Pondok Pesantren ini sebagai Kawah Candradimuka, guna menggembleng santri-santri untuk menghasilkan kader terbaik Muhammadiyah agar bisa berkiprah lebih luas, tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia,” jelas Yanta.
Sekedar info, dari Al Furqon Garut, sudah banyak kader Muhammadiyah yang kini menjadi tokoh muda di Indonesia, diantaranya Raja Juli Antoni (Direktur The Indonesia Institute/TII), Hilman Latif (Peneliti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Denny Wardana (Mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah), Ahmad Rais (Mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan sekarang sedang menyelesaikan Pendidikan S-2 di Australia), Tyas Koswara (Direktur CDCC/Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations), dan lain-lain.
Sementara itu, bertempat di Pondok Pesantren Darul Arqam Garut, Din Syamsuddin memberikan pembekalan kepada 300 kader Muhammadiyah di Ballroom Pondok. Dalam ceramahnya, Din menekankan pentingnya Inovasi berkemajuan dalam mengelola Pesantren, guna memajukan pendidikan ala Pesantren di Indonesia. Din menekankan, harus banyak ide cemerlang agar output pendidikan Pesantren benar-benar berkualitas.
0 komentar:
Posting Komentar